Sunday, 6 April 2014



STRUKTUR SEKRESI


Oleh:
Kelompok VIII
1.      Adzhar Arsyad
2.      Evika Melia LP.
3.      Aulia Nur Safitiri
4.      Ayu Rendri Utari


Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Makassar
Tahun Akademik 2012/2013






STRUKTUR SEKRESI

Sekresi adalah peristiwa terpisahnya substansi dari protoplas, yang dikeluarkan adalah berupa kelebihan ion, hasil fotosintesis, sisa metabolisme berupa alkaloid, tanin, terpen, kristal., juga zat khusus seperti enzim dan hormon.
Pemisahan atau pembuangan zat yang tidak turut dalam metabolisme kadang-kadang disebut ekskresi. Namun, pada tumbuhan tidak dapat dibuat pemisahan yang jelas anatar sekresi dan ekskresi. Karena, sel yang sama menghimpun berbagai zat, sebagian sebagai produk saja, yang lain berupa bahan yang dipakai kembali. Selain itu, peran khusus sebagian zat yang diekskresikan, tidak diketahui. Istilah sekresi dipakai dalam arti yang luas mencakup sintesis, pemisahan, dan pembebasan bahan yang terspesialisasi secara fungsional atau dimaksudkan untuk disimpan atau untuk diekskresikan. Jadi, sekresi meliputi baik pelepasan bahan dari sel maupun akumulasi sekret ke dalam suatu bagian sel.
Peristiwa sekresi pada tumbuhan biasanya merupakan aktivitas dari struktur sekresi khusus. Struktur sekresi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu struktur luar dan dalam.
1.      Struktur sekresi luar/ eksternal
Dalam kelompok ini termasuk rambut kelenjar serta kelenjar dipermukaaan tumbuhan, nektarium atau kelenjar madu serta hidatoda.
a.       Trikoma dan kelenjar
Struktur sekresi luar bervariasi komplekitasnya, kadang-kadang sederhana misalnya bagian dari epidermis sebagai struktur sekresi. Kadang kadang sel-sel sekresi adalah komponen yang berasal dari epidermis dan lapisan subepidermis, merupakan trikoma berkelenjar atau berupa kelenjar. Trikoma sering terdiri atas kepala bersel satu  atau bersel banyak yang menghasilkan sekresi dan melekat pada tangkainya yang terdiri dari sel-sel yang tidak berkelenjar (Muhammadiyah, 2013).
Bagian kepala merupakan bagian yang mensekresikan substansi, tersusun dari satu sel atau dapat pula multiseluler. Trikoma kelenjar terdiri atas satu sel panjang, misalnya terdapat pada jelatang (Fleurya interrupta) terdapat pada epidermis daun. Trikoma ini mengeluarkan cairan yang menyebabkan rasa gatal pada kulit yang menyentuhnya. Pada daun sirih (Piper betle L.). trikoma kelenjar terdiri atas bagian tangkai dan kepala, masing-masing terdiri atas satu sel. Pada epidermis daun Mentha sp, trikoma kelenjar terdiri atas satu sel tangkai tapi tetapi mempunyai kepala yang multiseluler (terdiri dari 8 sel). Dan apabila diamati dari permukaan tampak seperti sisik. Pada daun ganja (Cannabis indica) mempunyai kepala yang mirip dengan yang terdapat pada tumbuhan Mentha tetapi mempunyai tangkai yang multiseluler (Setjo dkk, 2004)
Menurut Muhammadiyah (2013), Variasi dari trikoma dan kelenjar, adalah sebagai berikut:
1.      Trikoma yang mensekresikan minyak, tampakk sebagai tetesan-tetesan bahan osmiofilik di dalam sitoplasma, seperti Mentha.
2.      Trikoma bersel banyak mensekresikan minyak yang terdapat dalam plastida, seperti pada Dictmus.
3.      Trikoma gatal pada Urtica Urens . Pada pangkal yang menggelembung menonjol keatas permukaan sel-sel epidermis. Bagiam atas rambut yang menyerupai tabung kapiler yang halus yang ujungya membulat.
4.      Kelenjar lavandula vera, sekret di simpan dahulu diantara kutikula dan dinding luar sel sebelum dibebaskan.
5.      Kelenjar pada vitis vinifera, bulat mirip mutiara, bagian epidermis yang menutup sel sekresi memiliki trikoma terbuka yang memungkinkan pelepasan sekret ke luar.
6.      Trikoma pada tumbuhan insektivora seperti pingiucula, mensekresikan mukopolisakarida dan enzim-enzim proteolitik dan dapat menangkap serta mencernakan makanan.
7.      Kelenjar garam terdapat pada atriplex. Kelenjar garam dianggap sebagai alat untuk mempertahankan kadar garam dalam daun dengan mensekresikan kelebihan garam.
8.      Trikoma berkelanjar dan kelenjar pada tumbuhan berkayu lebih kompleks disebut koleter. Koleter terbentuk pada primordium daun dan menghasilkan sekesi lengket yang menembus dan menutupi seluruh tunas.
b.      Nektarium
Nektarium/ kelenjar madu, yang berisi gula, biasanya terletak dekat xylem dan floem pada jaringan epidermis atau dibawah nya, ditemukan pada bunga atau diluar bunga.
Nektarium dapat dibedakan atas:
1.      Nektarium floral, ditemukan pada kelopak daun, daun mahkota, benang sari, bakal buah, atau pada dasar bunga (reseptakulum).
2.      Nektarium ekstra floral, terdapat pada batang, daun, daun penumpu, dan tangkai bunga.
Jaringan sekresi dari nektarium yang ada terbatas pada epidermis dan ada pula beberapa lapisan sel dibawahnya. Jaringan sekresi tertutup oleh kutikula dibagian luarnya dan didekat terdapat jaringan pembuluh. Jumlah gula dalam nektar, berhubungan erat dengan jumlah floem dalam jaringan pembuluh yang memasok nektarium. (Muhammadiyah, 2013).
c.              Osmofor
Pada bunga sering tercium bau yang  harum. Keharuman dari bunga ini biasanya dihasilkan dari subtansi yang mudah menguap terutama minyak-minyak atsiri. Substansi ini  tersebar melalui epidermis dari bagian periantium. Pada beberapa tanaman, keharuman terdapat pada kelenjar khusus yang disebut osmofor. Osmofor merupakan kata yang bersaal dari bahasa latin yang berarti bau dan pembawa. Osmofor pada berbagai bagian bunga. Contoh osmofor terdapat pada spadix yang memanjang dari Araceae, juga jaringan yang dapat disentuh serangga pada bunga anggrek. Osmofor mempunyai jaringan seketori bebrapa lapis, jaringan ini dapat kompak dan hasilnya dapat diangkut atau diserap oleh uang antarsel. Minyak yang merupakan substansi yang sangat cepat menguap tapi dapat juga Nampak dalam butiran-butiran (Setjo dkk, 2004)
d.        Hidatoda
Beberapa tumbuhan mempunyai struktur khusus yang mengeluarkan air pada kondisi transpirasi lambat dan kelembapan tanah tinggi. Struktur modifikasi ini dikenal sebagai hidatoda. Hidatoda terjadi pada daun, pada umumnya berhubungan dengan ujung tepi daun. Hidatoda mengeluarkan air dari bagian dalam daun ke permukaan. Proses ini disebut gutasi (Setjo dkk, 2004).
2.      Struktur sekresi dalam/ internal
a.       Sel sekresi
Sel sekretori umumnya terdiferensiasi dari sel parenkima dan mempunyai kandungan bermacam-macam seperti balsam, resin, minyak, dan tanin. Sel sekretori sering tampak sebagai sel khusus yang berbeda dengan sel tetangga di antaranya sehingga disebut idioblas. Sel sekretori berbentuk isodimetrik atau seringkali lebih luas, mungkin memanjang menjadi kantung atau buluh. Sel sekretori umumnya digoloongkan berdasarkan isi selnya, tetapi pengelompokan semacam ini kurang tepat karena banyak dari sel ini mengandung campuran zat-zat atau mungkin isinya belum dapat diidentifikasi secara kimiawi. Satu tipe yang umum dikenal berdasarkan isi selnya adalah sel minyak. Sel sekretori terjadi pada semua bagian tumbuhan baik organ vegetative maupun organ generative (Setjo dkk, 2004).


Sel sekresi atau sekretori biasa disebut idioblas. Idioblas dapat diklasifikasikan berdasarkan isinya ,sebagai berikut:
-          Idioblas minyak adalah sel-sel sekresi yang berisi minyak. Misalnya pada familia: Lauraceae, dan Calycantaceae.
-          Idoblas lendir adalah sel sekresi yang berisi lendir. Misalnya pada familia: Cactaceae, dan Magnoliaceae.
-          Idioblas tanin adalah sel sekresi yang berisi tanin. Misalnya terdapat pada familia: Crassulaceae, dan Fabaceae.
-          Idioblas kristal adalah sel sekresi yang berisi kristal. Misalnya pada daun Ficus Elastica.
b.      Ruang Sekresi
Ruang sekresi baik dalam bentuk kantung atau saluran terbentuk secara sizogen atau lisigen, dan terkadang keduanya secara bersama disebut sizolisigen. Ruang terbentuk secara sizogen terjadi karena menjauhnya sel yang satu dengan sl lainnya. Ruang tersebut dikelilingi oleh sel epitel kelenjar yang berasal dari parenkima yang terdesak dan memipih. Ruang lisigen yaitu ruang antarsel yang terjadi karena lisisnya dinding dan dikelilingi oleh sel-sel yang hancur dan pecah di sekitar ruangan. Sedangkan ruang sizolisigen terjadi baik secara sizogen maupun lisigen. Ruang sekretori dapat terjadi pada banyak bagian tanaman (Setjo dkk, 2004)
c.       Latisifer 
Latisifer adalah sel-sel atau sederetan sel-sel yang berhubungan dengan satu dengan yang lain yang berisi sel lateks, suatu cairan yang komposisinya kompleks.
 

Menurut Muhammadiyah (2013) Ditinjau dari asalnya, latisifer dapat dibedakan atas:
-          Latisifer sederhana, adalah sel-sel tunggal dan biasa disebut latisifer tak beruas.
-          Latisifer majemuk, berasal dari deretan-deretan sel-sel dan biasa disebut latisifer beruas. Karena deretan sel-sel saling berhubungan dengan terjadinya panghancuran dinding sel yang berbatasan.
           
























Daftar pustaka


Muhammadiah, Asia dan Hilda Karim. 2013. Bahan Ajar Anatomi Tumbuhan. Makassar: jurusan biologi FMIPA UNM

Setjo, setyadi. 2010. Anatomi Tumbuhan. Malang: jurusan biologi FMIPA Universitas negeri makassar











0 comments:

Post a Comment