Wednesday, 2 April 2014

pengaruh narkoba terhadap sistem saraf

Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika adalah Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”.







  
Gmbr. Narkoba

Psikotropika adalah “zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku”. Bahan adiktif lainnya adalah “zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan”
Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis narkotika dan psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak pula narkotika dan psikotropika yang memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan untuk kepentingan pengembangan pengetahuan.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan psikotropika yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang dikategorikan illegal. Akibat dari status illegalnya tersebut, siapapun yang memiliki, memproduksi, menggunakan, mendistribusikan dan/atau mengedarkan narkotika dan psikotropika Golongan I dapat dikenakan pidana sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
A.    Jenis-jenis obat-obatan yang Berpengaruh pada Sistem Saraf
Obat adalah suatu bahan yang berbentuk padat atau cair atau gas yang menyebabkan pengaruh terjadinya perubahan fisik dan atau psykologik pada tubuh. Hampir semua obat berpengaruh terhadap sistem saraf pusat. Obat tersebut bereaksi terhadap otak dan dapat mempengaruhi pikiran seseorang yaitu perasaan atau tingkah laku, hal ini disebut obat psykoaktif.








Gmbr. Obat-obatan

Obat dapat berasal dari berbagai sumber. Banyak diperoleh dari ekstraksi tanaman, misalnya nikotin dalam tembakau, kofein dari kopi dan kokain dari tanaman koka. Morfin dan kodein diperoleh dari tanaman opium, sedangkan heroin dibuat dari morfin dan kodein. Marijuana berasal dari daun, tangkai atau biji dari tanaman kanabis (canabis sativum) sedangkan hashis dan minyak hash berasal dari resin tanaman tersebut, begitu juga ganja.
Alkohol adalah suatu produk yang berasal dari bahan alami juga yang diproses melalui mekanisme fermentasi, itu terjadi bila buah, biji-bijian atau sayuran dibuat kompos. Jamur seperti mushroom dan beberapa jenis tanaman kaktus dapat diproses menjadi obat yang bersifat halusinogenik.
Obat yang berbahaya yang termasuk dalam kelompok obat yang berpengaruh pada Sistem Saraf Pusat (SSP/CNS) adalah obat yang dapat menimbulkan ketagihan/adiksi(drug addict). Menurut klasifikasi umum obat yang berpengaruh pada SSP banyak jenisnya ada yang bersifat adiktif maupun yang non-adiktif anatra lain :
a.       Obat depresansia SSP
Obat yang termasuk golongan ini adalah obat yang berefek menghambat aktifitas SSP secara spesifik maupun umum. Yang termasuk menghambat SSP secara umum adalah obat dalam kelompok anastesi umum seperti :
1)      Golongan obat sedative-hipnotik
Yang termasuk dalam golongan ini ialah obat yang yang menyebabkan depresi ringan (sedative) sampai terjadi efek tidur (hipnotika). Pada efek sedative penderita akan menjadi lebih tenang karena kepekaan kortek serebri berkurang. Disamping itu kewaspadaan terhadap lingkungan, aktivitas motorik dan reaksi spontan menurun. Kondisi tersebut secara klinis gejalanya menunjukkan kelesuan dan rasa kantuk. Yang termasuk golongan obat sedative-hipnotik adalah:

Ø  Ethanol (alcohol)
Ø  Barbiturate: longakting: Fenobarbital
Ø   short acting: seconal
Ø  Benzodiazepam
Ø  Methaqualon
Ø  Dsb
2)      Golongan analgesic
Yang termasuk golongan obat analgesic adalah obat yang berefek pada penghilangan rasa nyeri (analgesic opioid) dan obat anti piretik serta obat anti inflamasi non-steroid. Sedangkan yang dibahas dalam bab ini adalah obat analgesic opioid karena kelompok obat tersebut dapat menimbulkan adiksi (ketagihan), misalnya:
Ø  Morphine
Ø   Codein
Ø   Pentazocine
Ø   Naloxone
Ø   Dsb
b.      Obat stimulansia SSP
Obat yang termasuk golongan ini pada umumnya ada dua mekanisme yaitu: -Memblokade system penghambatan dan meninggikan perangsangan synopsis.
Obat stimulansia ini bekerja pada system saraf dengan meningkatkan transmisi yang menuju atau meninggalkan otak. Stimulan tersebut dapat menyebabkan orang merasa tidak dapat tidur, selalu siaga dan penuh percaya diri. Stimulan dapat meningkatkan denyut jantung, suhu tubuh dan tekanan darah. Pengaruh fisik lainnya adalah menurunkan nafsu makan, pupil dilatasi, banyak bicara, agitasi dan gangguan tidur. Bila pemberian stimulant berlebihan dapat menyebabkan kegelisahan, panic, sakit kepala, kejang perut, agresif dan paranoid. Bila pemberian berlanjut dan dalam waktu lama dapat terjadi gejala tersebut diatas dalam waktu lama pula. Hal tersebut dapat menghabat kerja obat depresan seperti alcohol, sehingga sangat menyulitkan penggunaan obat tersebut.
1)      Obat yang bersifat stimulansia sedang adalah:
Ø  Cafein dalam kopi, teh dan minuman kokakola
Ø  Ephedrin yang digunakan untuk pengobatan bronchitis dan asthma
Ø  Nikotin dalam tembakau, selain bagi perokok berat yang digunakan untuk relaks/istirahat
2)      Obat yang bersifat stimulansia kuat:
Ø  Amphetamine, termasuk amphetamine yang illegal seperti “Shabu”
Ø  Kokaine atau coke atau crack
Ø  Ecstasy
Ø  Tablet diet seperti Duromine dsb.
Obat-obat tersebut yang termasuk dalam kelompok b adalah obat yang termasuk golongan obat terlarang karena mengakibatkan pengguna menjadi orang yang bersifat dan berkelakuan melawan hukum dan ketagihan
c.       Obat halusinogenik
Obat halusinogenik berpengaruh terhadap persepsi bagi penggunanya. Orang yang mengkonsumsi obat tersebut akan menjadi orang yang sering berhalusinasi, misalnya mereka mendengar atau merasakan sesuatu yang ternyata tidak ada. Pengaruh obat halusinogenik ini sangat bervariasi, sehingga sulit diramalkan bagaimana atau kapan mereka mulai berhalusinasi.
Pengaruh lain dari obat halusinogenik ini ialah pupil dilatasi, aktifitas meningkat, banyak bicara atau tertawa, emosionil, psykologik euphoria, berkeringat, panic, paranoid, kehilangan kesadaran terhadap realitas, iraional, kejang lambung dan rasa mual. Yang termasuk obat halusinogenik ialah:
Ø  Datura
Ø  Ketamine atau”K”
Ø  LSD (“Lysergik acid diethylamide”)
Ø  Muscakine (peyote cactus)
Ø  PCP(Phencyclidine)
Ø  Canabis dan ecstasy juga termasuk golongan halusinogenik
d.      Golongan Marijuna, Hashis dan Canabis
Golongangan obat ini ialah obat yang tyermasuk dalam obat terlarang (narkoba), narkotik dan obat terlarang. Obat yang termasuk dalam golongan ini menyebabkan efek ketagihan atau adiktif/addict. Karena efeknya yang menyebabkan ketagihan, maka golongan obat terlarang tersebut banyak diselundupkan ke Indonesia baik melalui bandara, pelabuhan ataupun melalui angkutan darat. Dari rtahun ke tahun pengguna obat terlarang tersebut terus meningkat di Indonesia sehingga banyak kasus kejahatan yang dihubungkan dengan obat terlarang tersebut meningkat baik dalam jumlah dan kualitasnya.
B.     Pengaruh Narkoba terhadap Kerja Saraf
dalam sel otak terdapat bermacam-macam zat kimia yang disebut neurotransmitter. Zat kimia ini bekerja pada sambungan sel saraf yang satu dengan sel saraf lainnya (sinaps). Beberapa di antara neurotransmitter itu mirip dengan beberapa jenis narkoba. Semua zat psikoaktif (narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lain) dapat mengubah perilaku, perasaan dan pikiran seseorang melalui pengaruhnya terhadap salah satu atau beberapa neurotransmitter.
Neurotransmitter yang paling berperan dalam terjadinya ketergantungan adalah dopamin.
Bagian otak yang bertanggung jawab atas kehidupan perasaan adalah sistem limbus. Hipotalamus adalah bagian dari sistem limbus, sebagai pusat kenikmatan. Jika narkoba masuk ke dalam tubuh, dengan cara ditelan, dihirup, atau disuntikkan, maka narkoba mengubah susunan biokimiawi neurotransmitter pada sistem limbus. Karena ada asupan narkoba dari luar, produksi dalam tubuh terhenti atau terganggu, sehingga ia akan selalu membutuhkan narkoba dari luar.
“Yang terjadi pada ketergantungan adalah semacam pembelajaran sel-sel otak pada pusat kenikmatan. Jika mengonsumsi narkoba, otak membaca tanggapan orang itu. Jika merasa nyaman, otak mengeluarkan neurotransmitter dopamin dan akan memberikan kesan menyenangkan. Jika memakai narkoba lagi, orang kembali merasa nikmat seolah-olah kebutuhan batinnya terpuaskan. Otak akan merekamnya sebagai sesuatu yang harus dicari sebagai prioritas sebab menyenangkan. Akibatnya, otak membuat program salah, seolah-olah orang itu memerlukannya sebagai kebutuhan pokok. Terjadi kecanduan atau ketergantungan,” kata dia.
Pada ketergantungan, orang harus senantiasa memakai narkoba, jika tidak, timbul gejala putus zat, jika pemakaiannya dihentikan atau jumlahnya dikurangi. Gejalanya bergantung jenis narkoba yang digunakan. Gejala putus opioida (heroin) mirip orang sakit flu berat, yaitu hidung berair, keluar air mata, bulu badan berdiri, nyeri otot, mual, muntah, diare, dan sulit tidur.
Narkoba juga mengganggu fungsi organ-organ tubuh lain, seperti jantung, paru-paru, hati dan sistem reproduksi, sehingga dapat timbul berbagai penyakit. Contoh: opioida menyebabkan sembelit, gangguan menstruasi, dan impotensi. Jika memakai jarum suntik bergantian berisiko tertular virus hepatitis B/C (penyakit radang hati). Juga berisiko tertular HIV/AIDS yang menurunkan kekebalan tubuh, sehingga mudah terserang infeksi, dan dapat menyebabkan kematian. Ganja menyebabkan hilangnya minat, daya ingat terganggu, gangguan jiwa, bingung, depresi, serta menurunnya kesuburan. Sedangkan kokain dapat menyebabkan tulang sekat hidung menipis atau berlubang, hilangnya memori, gangguan jiwa, kerja jantung meningkat, dan serangan jantung.











Gbr. Pengaruh Narkotika terhadap Kerja Saraf

Beberapa ahli saraf dewasa ini melakukan penelitian mengenai mekanisme molekuler dari obat tersebut yang dapat mengganggu sirkuit. Mereka juga mempelajari bagaimana dopamin diproduksi dan bagaimana transmisi diterima. Dopamin adalah pembawa berita (messenger) kimiawi, mereka menduga obat tersebut berpengaruh terhadap mekanisme tersebut, terutama pada perubahan sistem neuron bekerja. Laju dari proses toksisitas tersebut berlanjut bergantung pad tipe obat, rute pemberian dan pengaruh psikologiknya. Sehingga terjadinya proses adiksi menjadi terpusat pada kelebihan penggunaan obat, oleh sebab itu kebiasaan orang yang bertingkah laku tidak normal, terlihat pada individu tersebut.
Penggunaan obat-obatan seperti narkoba memiliki pengaruh terhadap kerja sistem saraf. Ada empat macam gangguan terhadap saraf.
a.       Gangguan saraf sensorik, dimana ada rasa kebas, penglihatan buram hingga bisa menyebabkan kebutaan.
b.      gangguan saraf otonom. Gangguan ini menyebabkan gerakan yang tidak dikehendaki melalui gerak motorik. Sehingga orang yang dalam keadaan mabuk bisa melakukan apa saja di luar kesadarannya. “Misalnya saat mabuk, mengganggu orang, berkelahi dan sebagainya.
c.       Gerakan gangguan saraf motorik. Gerakan tanpa koordinasi dengan sistem motoriknya. “Orang lagi on, kepalanya goyang-goyang sendiri, pengaruh obat hilang, baru berhenti.
d.      Gangguan saraf vegetatif yakni terkait bahasa yang keluar. Bahasa yang keluar di luar kesadaran, ngawur, biasanya juga disertai gaya bicara yang pelo.









Gbr : Pengaruh terhadap Kerja Saraf

Pengaruh lain ke otak, timbul rasa takut, kurang percaya diri jika tidak menggunakannya dan gangguan memori. Dalam jangka panjang secara perlahan bisa merusak sistem saraf di otak mulai dari ringan hingga permanen. “Saat penggunaan obat, muatan listrik dalam otak berlebihan, jika ini sudah kecanduan, maka lama-lama kelamaan saraf bisa rusak.
C.    Mengatasi Ketergantungan Narkoba
Berbagai cara dikembangkan untuk mengatasi kecanduan obat-obatan terlarang. Dan penelitian terbaru menemukan bahwa ekstrak dari pohon kudzu dapat mengobati kecanduan kokain. Peneliti dari Gilead Sciences Inc menemukan bahwa ekstrak pohon kudzu yang sedang dikembangkan untuk mengobati kecanduan alkohol ternyata juga dapat mengobati kecanduan kokain. Gilead melanjutkan eksperimen obat ini sejak tahun lalu, ketika penelitian ini dibeli dari CV Therapeutics Inc.
Menurut hasil penelitian yang telah dipublikasikan pada jurnal Nature Medicine, menunjukkan bahwa obat ini dapat menghentikan adiksi terhadap penggunaan kokain. "Tidak ada pengobatan yang efektif untuk mengatasi kecanduan kokain, meskipun ilmu pengetahuan tentang neurobiologi dari kecanduan obat sudah luas," ujar Lina Yao, Ivan Diamond dan rekan, tim peneliti dari Gilead, seperti dilansir dari Reuters, Senin (23/8/2010).
Kudzu adalah obat yang sudah lama digunakan untuk mengatasi alkoholisme. Pohon anggur asli Asia ini telah menyebar di banyak daerah di Amerika tenggara, setelah diimpor untuk mengatasi erosi tanah.CV Therapeutics membuat ekstrak sintetik yang disebut dengan selective aldehyde dehydrogenase-2 inhibitor atau ALDH2i. Penelitian ini dinamai dengan CVT-10216. Berdasarkan uji yang dilakukan, ditemukan bahwa ekstrak kudzu dapat menghentikan kecanduan terhadap kokain dan bahkan dapat mencegah timbulnya kekambuhan setelah pengguna terbebas dari kokain.
Peneliti menemukan cara kerjanya, yaitu dengan meningkatkan senyawa yang disebut dengan tetrahydropapaveroline atau THP. Kecanduan kokain akan membuat level zat kimia otak yang disebut dopamin meningkat dan THP berperan untuk mengacaukan peningkatan dopamin tersebut. "Kami mengusulkan bahwa obat ini aman, selektif, reversibel ALDH-2 inhibitor seperti ALDH2i mungkin memiliki potensi untuk meredam kecanduan kokain manusia dan mencegahnya kambuh kembali," tulis peneliti.
Sealin berbagai pengobatan alternative seperti diatas, untuk menyembuhkan para pencandu diperlukan terapi yang tepat dengan mengurangi konsumsi obat-obatan sedikit demi sedikit di bawah pengawasan dokter dan diperlukan dukungan moral dari keluarga serta lingkungannya yang diiringi oleh tekad si pemakai untuk segera sembuh. Dan hal yang paling penting adalah ditumbuhkannya nilai agama dalam diri si pemakai.













2 comments:

  1. Your articles are very useful for all social media users, thanks for your article
    bandar judi online

    ReplyDelete
  2. Winning 303 Banjir Hadiah Yukz gabung bersama kami dan Dapatkan Langsung

    Masih Zaman main game dengan banyak ID??
    Tinggalkan semua itu
    Mari bergabung dengan Winning303
    Cukup 1 ID saja dan tidak perlu ribet ganti user id untuk bermain:
    -Sports
    -Poker
    -Live Casino
    -Slots
    -Lotere/Togel
    -Sabung Ayam'

    Dapatkan juga:

    Bonus New Member Slot 15%
    Bonus New Member Poker 10%
    Bonus New Member Sabung Ayam 10%
    Bonus New Member Sportsbook & Live Casino 20%
    Bonus Deposit 10% Setiap Hari
    Bonus Deposit 5% Sabung Ayam
    Bonus Cashback 5-10%
    Bonus 100% 7x Kemenangan Beruntun Sabung Ayam
    Diskon Togel Hingga 65%
    Bonus Rollingan Slot 1%
    Bonus Rollingan Poker dan Live Casino 0.5%

    Yang Lain Sudah Bergabung...Sekarang Giliran Anda....

    Customer Service 24 Jam
    Hubungi Kami di :
    WA: +6287785425244

    ReplyDelete