BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pencernaan, Absorpsi Dan
Sistem Transportasi
1. Pencernaan
Sesudah mendapatkan makanan sesuai selera, makanan
tersebut kemudian mengalami proses pencernaan. Proses pencernaan dimulai dengan cara mengunyah, menelan,
dan mendorong makanan ke saluran pencernaan. Makanan yang kita makan mengandung
berbagai nutrisi, yang digunakan untuk membangun jaringan tubuh baru dan memperbaiki jaringan
yang rusak. Makanan juga penting
untuk hidup karena itu adalah
satu-satunya sumber energi kimia. Namun, sebagian besar dari makanan yang kita makan terdiri dari molekul yang
terlalu besar untuk digunakan oleh sel-sel tubuh. Oleh karena itu, makanan harus dipecah menjadi molekul yang cukup kecil
untuk masuk ke sel-sel tubuh, proses ini dikenal sebagai pencernaan. Organ yang terlibat dalam pemecahan makanan secara kolektif disebut sistem pencernaan.
Hal ini berhubungan erat dengan sistem kardiovaskular jelaskan secara singkat dan jelas hubungan
antara keduanya. sehingga
sangat penting
untuk memproses makanan yang kita makan.
Ada dua kelompok
organ menyusun sistem pencernaan (Gambar 24.1): saluran gastrointestinal (GI)
dan organ pencernaan aksesori. saluran Gastrointestinal (GI) atau saluran
pencernaan, adalah tabung
berkesinambungan yang meluas dari mulut ke anus melalui rongga dada dan
abdominopelvic. Organ saluran pencernaan meliputi mulut,
pharynk, kerongkongan, lambung, usus kecil, dan usus besar. Organ pencernaan aksesori
termasuk gigi, lidah, saliva kelenjar, hati,
kandung empedu, dan pankreas.
Secara keseluruhan, sistem pencernaan melakukan enam proses
dasar:
a.
Ingestion, mengambil makanan ke dalam mulut.
b.
Secretion, pelepasan air, asam, buffer,
dan enzim ke dalam lumen saluran GI.
c.
Mixing and propulsion, mencampur dan memindahkan makanan melalui
saluran pencernaan.
d.
Digestion, Proses mekanik dan kimia memecah makanan dicerna menjadi molekul kecil.
e.
Absorption,
penyerapan sari-sari makanan dari saluran pencernaan ke dalam darah dan getah bening.
f.
Defecation,
pengeluaran kotoran dari saluran GI.
- Absorpsi
Absorpsi zat-zat gizi terutama terjadi pada permukaan
usus halus. Usus halus yang panjangnya kurang lebih enam meter dan diameter
kurang lebih 2,5 cm mempunyai permukaan yang sangat luas kira-kira 200 m2.
Hal ini dimungkinkan karena permukaan bagian tampaknya licin, dibawah mikroskop
tampak berlipat-lipat. Tiap lipatan mempunyai ribuan jonjot-jonjot yang
dinamakan vili. Sebuah vili terdiri atas ratusan sel yang mepunyai bulu yang
sangat halus, dinamakan mikrivili atau brush border. Didalam celah-celah antar
vili terdapat kripta-kripta atau lekuk-lekuk kecil berupa kelenjar-kelenjar
yang mengeluarkan getah-getah usus kedalam saluran usus halus.
Keadaaan yang memungkinkan sistem
pencernaan dan absorpsi bekerja sebaik mungkin
Saluran cerna sangat peka tehadap kondisi lingkungan. Hal
ini di pengaruhi oleh faktor-faktor gaya hidup sebagai berikut: Tidur,
istirahat, aktifitas fisik dan keadaaan emosional. Tidur dan istirahat cukup
memungkinkan pemeliharaaan dan perbaikan jaringan-jaringan serta pengeluaran
sisa-sisa yang dapat mengganggu saluran cerna. Aktifitas fisik mempengaruhi
kekencangan. Keadaaan mental mempengaruhi aktivitas hormon dan urat saraf yang
mempengaruhi pencernaan dan absorpsi. Pada waktu makan seseorang harus dalam
keadaaan tenang dan relaks. Faktor lain yang berpengaruh adalah jenis makanan
yang dimakan, yaitu keseimbangan, keragaman dan kecukupan.
- Sistem
transportasi
Zat-zat gizi akan diangkut keseluruh tubuh yang
membutuhkan setelah memasuki peredaran darah. Transportasi adalah proses pengedaran berbagai
zat yang diperlukan keseluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak
diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi pada manusia
terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran
darah yaitu jantung dan pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia
terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui
pembuluh limfe. Sistem kardiovaskular adalah sistem yang memberi fasilitas
proses pengangkutan berbagai substansi menuju sel-sel tubuh dan dari sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak
yang disebut jantung , dan
sistem saluran yang terdiri dari arteri dan vena .
Sistem vaskuler
Sistem vaskuler atau sistem peredaran darah, merupakan
sistem pembuluh darah tertutup, yang memeungkinkan darah mengalir secara terus
menerus dalam bentuk angka delapan dengan jantung di tengahnya yang berfungsi
sebagaai pompa. Sementara bersirkulasi di dalam sistem ini, darah memungut dan
mengantarkan bahan-bahan tubuh sesuai dengan kebutuhan. Semua jaringan tubuh
memperoleh oksigen dan zat-zat gizi dari darah dan mengeluarkan karbondioksida
dan sisa-sisa lain melaui darah. Paru-paru mengeluarkan karbondioksida dari
darah (melalui pernapasan) dan menggantinya dengan oksigen untuk dibawa darah
keseluruh tubuh. Sistem pencernaan menyediakan zat-zat gizi untuk dibawa darah.
Sisa-sisa lain disaring dari darah didalam ginjal untuk di keluarkan melalui
kemih atau urin. Darah yang keluar dari bagian kanan jantung masuk melaui
arteri kedalam kapiler paru-paru dan kembali ke bagian kiri jantung melalui
vena atau pembuluh balik. Bagian kiri jantung kemudian memompakan darah melalui
arteri kesemua jaringan tubuh. Disini darah masuk kedalam kapiler-kapiler dan
saling bertukar bahan dengan sel-sel untuk kemudian bersatu ke dalam vena yang
kemudian kembali ke bagian kanan jantung.
Sistem
limfe
Sistem limfe merupakan jalur satu arah bagi cairan yang
berasal dari jaringan tubuh untuk masuk ke darah. Cairan limfe bersirkulasi di
antara sel-sel tubuh dan berkumpul di dalam kapiler-kapiler halus. Cairan limfe
hampir sama dengan darah, hanya tidak mengandung sel darah merah. Sistem limfe
tidak mempunyai pompa. Sebagian besar limfe pada akhirnya berkumpul ke dalam
pipa atau duktus besar di belakang jantung. Duktus ini berakhir di satu vena
yang membawa limfe ke jantung.
B. Organ
Organ Yang Berperan Pada System Pencernaan dan System Transportasi
1.
Sistem Pencernaan
Alat pencernaan
terdiri dari:
a. Mulut, Proses pencernaan di
mulai dari mulut. Waktu kita mengunyah gigi gerigi memecah makanan menjadi
bagian-bagian kecil, sementara makanan bercampur dengan cairan ludah untuk
memudahkan proses menelan. Ketika ditelan, makanan melewati epiglotis suatu
katup yang mencegah makanan masuk trakea ke paru-paru. Makana yang ditelan dinamakan bolus.
b. Esofagus ke lambung, Bolus
kemudian melalui pipa esofagus massuk ke lambung. Dinding lambung mengeluarkan
sekresi untuk keperluan pencernaa makanan. Pada pintu lambung ada sfingter
kardiak yang menutup setelah bolus masuk, sehingga makanan tidak kembali masuk
esofagus. Bolus dalam lambung bercampur dengan cairan lambung dan digiling
halus manjadi cairan yang dinamakan kymus (chyme). Lambung kemudian sedikit
demi sedikit menyalurkan kimus melalui sfingter pilorus menutup.
c. Usus halus,
Pada bagian atas usus halus, kimus melewati lubang saluran empedu yang
meneteskan cairan ke dalam usus halus berasal dari dua alat yaitu kantung
empedu dan pankreas. Kimus kemudian melalui tiga bagian dari usus halus,
duodenum (usus dua belas, jejunum ( bagian usus halus dari duodenum sampai ke
ileum) dan ileum (ujung usus halus), yang panjangnya kurang lebih enam meter.
Sebagian besar pencernaan diselesaikan di duodenum, jejunum dan ileum terutama
berfungsi mengabsorpsi zat-zat gizi.
d. Usus besar,
Kimus melalui sfingter lain yaitu, katup ileosekal yang berada pada awal usus
besar dibagian kanan perut. Kimus kemudian melewati lubang lain yang menuju ke
apendiks (usus buntu) dan berjalan melalui usus besar naik (ascending colon) ke
usus besar melintang (usus vere colon) dan ke usus turun (descending colon) dan
ke dalam rektum.
e. Rektum, Sewaktu kimus
melalui usus besar dan menuju ke rektum, air dari kimus sehingga terdapat sisa
yang semi-padat. Otot-otot rektum manahan sisa makanan hingga tiba waktunya
untuk dikeluarkan dari tubuh. Pada saat itu otot rektum mengendor dan sisa
makanan lkeluar melalui sfingter terakhir, yaitu anus yang membuka.
Sekresi getah pencernaan
Untuk menhancurkan makana menjadi unit-unit kecil berupa
zat-zat gizi yang dapat diabsorpsi tubuh, diperlukan getah-getah pencernaan.
Ada lima organ-organ tubuh yang mengeluarkan getah-getah pencernaan : 1.
Kelenjar ludah 2. Lambung 3. Pankreas 4. Hati melalui kantong empedu 5. Usus
halus.
1.
Cairan
ludah
Kelenjar
ludah mengeluarkan cairan berupa mukus (lendir), garam-garam dan enzim
pencernaan yang memulai proses pencernaan karbohidrat. Air ludah berupa mukus
membasahi makan makanan sehingga memudahkan proses menelan hingga lobus masuk
ke esofagus. Mukus pada umumnya menjaga agar seluruh permukaan saluran cerna
dalam keadaan basah sehingga memudahkana gerakan makanan serta melindungi
permukaan gigi-geligi, mulut, esofagus, dan lambung dari serangan zat-zat tajam
atau berbahaya.
2.
Cairan
lambung
Sel-sel
lambung mengeluarkan cairan yang terdiri atas campuraan air,enzim-enzim, dan
asam klorida. Asam klorida mempunyai empunyai pH kurang lebih 2 dan berperan
membuka gulungan protein sehingga siap untuk dicernakan, mencegah pertumbuhan
bakteri dan membunuh sebagian besar bakteri dan mebunuh sebagian besar bakteri
yang masuk dengan makanan. Untuk mencegah kerusakan sel-sel dinding lambung
oleh asam klorida dan enzim-enzim pencerna, sel-sel tersebut mengeluarkan mukus
(lendir) yang menutuoi dinding lambung. Enzim-enzim lambung yang bekerja dengan
baik pada cairan dengan pH kurang atau sama dengan 2. Enzim-enzim ini memecah
(hidrolisis) protein separo jalan. Enzim
lipase menghidrolisis sebagian kecil lemak. Enzim-enzim cairan ludah yang
dielan bersama yang ditelan bersama bolus tidak dapat bekerja pada cairan asam,
sehingga pencernaan karbohidrat dalam lambung boleh dikatakan berhenti. Asam
klorida menghidrolisis sedikit karbohidrat sedkit karbohidrat. Vitamin B12 di dalam
lambung memperoleh suatu alat angkut berupa protein yaitu faktor intrinsik.
3.
Cairan
pankreas daan Enzim usus
Pencernaan
karbojidrat,lemak, protein terutama terjadi didalam usus halus. Cairan pankreas
mengandung enzim-enzim yang berperan pada ketiga jenis zat energi ini. Sel-sel
dinding usus halus juga mengeluarkan enzim-enzim pencernaan pada permukaannya.
Di samping enzim-enzim cairan pankreas mengandung natrium karbonat yang
bersifat basa. Dengan demikian, cairan pankreas menetralisis kimus yang tadinya
bersifat asam, sehingga menjadi netral atau sedikit basa.
4.
Cairan
empedu
Cairan
empedu dibentuk oleh hati secara terus-menerus untuk kemudian dikonsentrasikan
dan disimpan didalam kantung empedu. Kantung empedu mengeluarkan cairan empedu
didalam duodenum bila ada lemak. Cairan empedu berpern sebagai emulsifier
lemak, sehingga menjadi suspensi dalam air. Enzim-enzim kemudian dapat memecah
suspensi lemak tersebut menjadi komponen-komponennya.
Factor-faktor pelindung
Saluran cerna juga dapat membentuk dan memelihara
bahan-bahan yang dapat melindungi tubuh terhadap bahan-bahan asing yang
berbahaya dengan membentuk system imun atau kekebalan.
Tahap
akhir pencernaan
Zat-zat gizi lain, vitmin, mineral dan air pada umumnya
tidak dipecah, dan diabsorbsi sebagaimana adanya. Sisa-sisa yang tidak
dicernakan, seperti serat tidak diabsorbsi dan melewati saluran cerna dalam
bentuk semi-padat. Sisa-sisa ini membantu peristaltic usus . serat juga
menyerap air untuk menjaga feses tidak menjadi keras. Disamping itu serat
menyerap beberapa bagian dari makanan, antara lain asam empedu, beberapa mineral,
zat aditif, dan bahan-bahan tidak berguna lain.
Peranan usus besar (kolon)
Usus
besar, bagian akhir dari saluran cerna berperan sebagai tempat mengumpulkan sia
makanan padat, tempat mengabsorbsi air, dan mineral tertentu serta tempat
pertumbuhan bakteri.
Sisa makanan ditahan dalm kolon hingga dikeluarkan dalam
bentuk feses. Makanan pling lama ditahan
di dalam kolon, sering sampai dua puluh empat jam. Karena kontraksi peristaltic
dan segmentasi bergerak lebih lambat dalam kolon, bakteri mendapat kesempatan
untuk berkembang biak. Bakteri dalam kolon dapat membentuk beberapa jenis
vitaminyang sebagian diabsorbsi oleh tubuh. Sebagian kecil vitamin B dan K
diduga diperoleh melalui absorbsi ini. Di samping itu bakteri kolon
menghasilkan gas sebagai sisa produk metabolism makanan. Bila gas ini tertumpuk
akan dikeluarkan melalui anus. Kolon memberi tubuh kesempatan terakhir utk
mengabsorbsi air serta natrium dan klorida. Bila tidak berhasil akan
menimbulkan diare. Ini hanya terjadi dalam keadaan khusus. Bila sfingter pada
ujung kolon yaitu rectum mengendor(relaksasi), maka sisa akhir makanan
berbentuk semi padat dikeluarkan melalui anus.
2.
Transportasi Darah
Alat
transportasi darah terdiri dari:
b. Pembuluh darah (arteri dan vena)
C. Hormon yang Berperan pada Proses
Pencernaan
Pengaturan
pencernaan dan absorpsi
1. Hormon-hormon
saluran cerna dan system saraf
2.
Pengaturan Ph lambung
3.
Pengaturan pembukaan sfingter pylorus
4. Pengaturan
pengeluaran bikarbonat oleh pankreas
Hormone yang berperan dalam pencernaan
1. Sekretin
Hormone
sekretin dihasilkan oleh bagian atas usus halus. Fungsinya merangsang sekresi
pancreas dan mengatur ph juga mempertahankan kebasaan dengan cara menghentikan
aktivitas enzim yang berpengaruh terhadap produksi asam lambung.
2. Cholecystokinin/
Pankreoenzimin
Cholecystokinin/Pankreoenzimin
(CCK-PZ). Satu hormone mempunyai 2 fungsi sehingga di klinik dikenal dengan
CCK-PZ. Hormone ini merangsang ekskresi empedu dan enzim amylase. Empedu
berfungsi sebagai pengelmusi fat yang tercampur dalam masa makanan.
D. Mekanisme Pencernaan, Absorpsi Dan
Transportasi
1.
Mekanisme Pencernaan
Tahap
pertama dimulai di mulut, dimana terjadi proses mengunyah, penambahan cairan
ludah, dan kegiatan lidah yang dapat menghancurkan makanan menjadi bubur yang
kasar. Makanan kemudian ditelan.
Peristaltic
Bolus dari ujung esophagus bergerak dengan gerakan
peristaltic, yaitu gerakan bergelombang yang disebabkan oleh kontraksi otot
pada dinding saluran cerna yang mendorong makanan sepanjang saluran cerna.
Gerakan ini dimungkikan oleh otot-otot yang melingkar dan otot-otot
memanjang (longitudinal). Setiap kali
otot melingkar berkontraksi dan otot memanjang mengendor/ relaks saluran
mengecil, sedangkan setiap kali otot melingkar mengendor dan otot memanjang
berkontraksi saluran membesar. Gelombang kontraksi pada saluran cerna bergerak
dengan kecepatan dan intensitas berbeda, bergantung pada bagian saluran cerna
bersangkutan dan ada tidaknya makanan. Misalnya, di dalam lambung gelombang
terjadi tiga kali permenit. Bila saluran cerna kosong, saluran cerna hamper
tidak bergerak, tetapi secara periodic muncul gelombang yang kuat.
Proses
di dalam lambung
Lambung mempunyai dinding paling tebal dan otot paling
kuat. Di Samping otot-otot yang melingkar dan memanjang, lambung mempunyai
lapisan otot diagonal yang secara bergiliran berkontraksi dan mengendor.
Sementara ketiga macam otot ini menekan kimus ke bawah, sfingter filorus tetap
tertutup rapat untuk mencegah kimus masuk ke dalam duodenum. Akaibatnya, kimus
diaduk dan ditekan ke bawah, mengenai sfingter filorus tetapi tetap berada di
dalam lambung. Bila kimus menjadi cairan halus, sfingter pylorus membuka
sebentar dan kimus keluar sedikit demi sedikit masuk ke duodenum.
Segmentasi
Alat pencernaan tidak saja mendorong, akan tetapi secara
periodic juga memeras isinya sepanjang saluran, sehingga memungkinkan getah
pencernaan dan sel-sel dinding usus bersentuhan baik dengan isi saluran cerna.
Kontraksi
Sfingter
Ada
4 jenis otot sfingter yang membagi saluran cerna ke dalam bagian bagian utama.
Otot otot ini mencegah terjadinya arus balik isi saluran cerna. Sfingter
kardiak mencegah isi lambung kembali ke esophagus. Sfingter pylorus mencegah
isi usus kembali ke lambung dan menjaga agar bolus tinggal cukup lama didalam
lambung untuk memungkinkan pencampuran yang baik dengan getah lambung dan
menjadikannya lebih halus. Pada ujung usus halus ada sfingter ileosekal yang
berfungsi mengosongkan isi usus halus ke dalam usus besar. Kencangnya otot
rectum dan otot anus bertindak sebagai pengaman untuk mencegah agar pengeluaran
sisa pencernaan tidak terjadi secaraa sembarangan.
2. Mekanisme
Absorpsi
Absorbsi merupakan
proses yang sangat kompleks dan menggunakan empat cara: pasif, fasilitatif,
aktif, dan fagositosis atau pinositosis.
Absorbsi
pasif terjadi bila zat gizi diabsorbsi tanpa menggunakan alat angkut (carrier)atau energy. Hal ini
terjadi bila konsentrasi zat gizi di dalam saluran cerna lebih tinggidaripada
sel yang mengabsorbsi. Perbedaan konsentrasi ini yang mendorong absorbsi pasif
melalui membran sel yang dapat menyerap zat gizi tersebut. Proses absorbsi ini
sama dengan proses osmosis biasa. Hanya sebagian kecil zat gizi di absorpsi
secara fasif ini, yaitu air
dan beberapa mineral.
Absorpsi
fasilitatif menggunakan alat angkut protein (intergral) untuk memindahkan zat gizi dari
saluran cerna ke sel yang mengabsorpsi. absorpsi fasilitatif tidak membutuhkan energy.
Di sni absorsi juga terjadi karena adanya perbedaan konsertasi. Absorpsi fasilitatif
dilakukan untuk fruktosa.
Absorpsi aktif menggunakan alat angkut protein dan membutuhkan energy.
Glukosa, galaktosa, asam
amino, kalium, magnesium, fosfat, iodide, kalsium, dan zat besi di
absorpsi secara aktif. Beberapa zat gizi mungkin menggunakan alat angkut yang
sama, sehingga berkompetisi utk di absorpsi. Sebagai sumber energy adalah ATP.
Energy dapat secara aktif memompakan senyawa bersangkutan ke dalam vili
sehingga dapat memeindahkan larutan berkonsentrasi rendah ke larutan
berkonsentrasi tinggi. Contoh alat angkut utk besi adalah protein transvering
dan untuk vitamin A protein pengikat retinol.
Fagositosis
atau pinositosis adalah cara absorpsi dimana membrane selsel epitel menelan
zat-zat yang akan di absorpsi. Dengan cara ini dapat di absorpsi butiran
besar, seperti protein
utuh. Masuknya protein asing melalui saluran cerna ke dalam peredaran
darah yang menimbulkan reaksi alergi mungkin di sebab kan oleh fagositosis ini.
- Mekanisme
Transportasi
System Vaskuler
Darah dibawa ke sistem pencernaan oleh arteri, yang kemudian
bercabang menjadi kapiler dan
masuk ke semua sel. Darah meninggalkan sistem pencernaan melalui vena dan masuk ke hati.
Vena ini bercabang kembali menjadi kapiler dan masuk ke semua sel hati. Darah
meninggalkan hati melalui vena dan kembali ke jantung. Dari jantung memlui arteri ke kapiler (didalam
saluran cerna) ke vena,
kekapiler (didalam hati) ke vena jantung. Hati berperan sebagai organ utama
untuk melaksakan metabolisme zat-zat gizi. Di dalam hati zat-zat yang di bawa
dalam saluran cerna di sortir, yang berbahaya di punahkan.
System
Limfe
Bahan-bahan dari
saluran cerna yang masuk ke dalam pembuluh-pembuluh limfe (lemak-lemak bentuk
besar dan vitamin larut lemak) melalui vili pada akhirnya masuk sistem
peredaran darah dan beredar melalui arteri, kapiler dan vena seperti hanya
zat-zat gizi lain, akan tetapi tanpa terlebih dahulu masuk ke hati. Setelah
berada di sistem vaskuler, zat-zat gizi dapat berjalan bebas ke sel-sel manapun
untuk di gunakan sebagai mana mestinya.
E. Penyakit/Gangguan System Saluran
Pencernaan Dan Transportasi Darah
Berikut beberapa gangguan pada
sistem peredaran darah manusia:
1. Maag
merupakan salah satu penyakit umum
dari sistem pencernaan. Ulkus adalah luka terbuka pada lesi yang dapat
berkembang pada dinding kerongkongan, lambung dan duodenum. Kondisi ini dapat
disebabkan oleh berbagai faktor seperti stres, gaya hidup dan pengobatan. Ulkus
duodenum adalah bentuk yang paling umum, yang diikuti dengan sakit maag.
2. Gastritis adalah penyakit pencernaan lain yang
disebabkan oleh infeksi bakteri, penggunaan rutin obat seperti NSAID dan
konsumsi alkohol berlebih. Gastritis dapat menyebabkan kembung, muntah, diare,
gangguan pencernaan dan sakit perut.
3. Gastroesophageal
Reflux Disease
(GERD) juga sering ditemukan pada manusia. Fitur karakteristik dari kondisi ini
adalah sakit maag. Atau dikenal sebagai penyakit asam refluks, kondisi ini
disebabkan oleh refluks abnormal isi perut (termasuk asam) ke kerongkongan.
4. Ketika gerakan makanan dari lambung
ke usus kecil terlalu lambat atau berhenti sama sekali, maka kondisi ini
disebut gastroparesis. Gejala-gejala
gastroparesis termasuk mual, mulas, nyeri perut bagian atas, muntah dan
kembung. Kondisi ini disebabkan oleh malfungsi dari otot-otot perut dan diobati
dengan obat untuk merangsang otot-otot.
5. Penyakit celiac atau intoleransi gluten adalah hal lain salah satu penyakit
sistem pencernaan yang umum dan merupakan jenis penyakit autoimun yang
mempengaruhi usus kecil. Pada orang dengan kondisi ini, sistem kekebalan tubuh
bereaksi terhadap gluten dalam beberapa produk makanan (seperti gandum),
menyebabkan kerusakan pada dinding usus kecil, sehingga menghambat penyerapan
nutrisi. Gejala penyakit celiac termasuk diare, nyeri, kembung, nyeri dan
anemia.
6. Penyakit umum pada sistem pencernaan
termasuk penyakit Crohn, yang
ditandai dengan peradangan pada dinding saluran pencernaan. Sementara, usus
yang ditemukan terutama dipengaruhi oleh penyakit Crohn, bahkan bagian lain
dari saluran pencernaan dapat mengembangkan kondisi ini. Gejala termasuk bisul,
diare, sakit perut dan darah di tinja.
7. Kondisi peradangan lain seperti usus
adalah kolitis ulserativa, yang
terutama ditemukan untuk mempengaruhi usus besar. Ini juga merupakan jenis
penyakit usus inflamasi dan ditandai oleh maag, darah dalam kotoran dan nyeri
perut, Kolitis ulseratif yang tidak diobati dapat menyebabkan perforasi usus
dan komplikasi lain.
8. Diverticulosis adalah suatu kondisi yang
mempengaruhi usus besar atau usus dan ditandai oleh pembentukan kantong pada
dinding usus besar. Ini kantong tonjolan keluar, menyebabkan rasa sakit dan
ketidaknyamanan. Seiring dengan kembung dan sembelit. Peradangan kantong ini
disebut diverticulitis yang dapat menyebabkan demam, mual dan sakit parah.
9. Sembelit
merupakan salah satu penyakit sistem
pencernaan umum dan gangguan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor
seperti gaya hidup, diet, obat-obatan dan kondisi medis. Hal ini dapat
didefinisikan sebagai gerakan usus yang jarang (kurang dari tiga kali
seminggu), bersama dengan sulit untuk mengeluarkan kotoran kering. Sembelit
bisa lega dengan obat pencahar. Perubahan gaya hidup dan pengobatan dari
masalah yang mendasari dapat meringankan kondisi ini, yang merupakan salah satu
penyakit yang paling umum dari sistem pencernaan.
10. Salah satu gangguan pencernaan yang
mempengaruhi rektum adalah prolaps
rektum, dimana dinding tonjolan rektum luar melalui lubang dubur. Kondisi
ini dikategorikan menjadi tiga jenis, sesuai tingkat prolaps. Penyebab kondisi
ini bisa berbeda, namun, usia tua dan sembelit sangat umum di antara mereka.
Dalam kebanyakan kasus, pengobatan prolaps rektum dilakukan dengan operasi.
Berikut beberapa gangguan pada
sistem peredaran darah manusia:
a. Hemofili, merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan darah
tidak membeku secara genetis. Hemofili ini merupakan penyakit menurun.
b. Anemia, merupakan penyakit kekurangan darah yang dapat
terjadi karena infeksi kuman misalnya apabila terkena cacing tambang, atau
dapat juga karena berkurangnya kadar Hb dalam darah.
c.
Leukimia (kanker
darah) merupakan penyakit di mana pertambahan sel darah putih secara tidak
terkendali (abnormal) sekitar 500.000/mm3 darah. Hal ini akan sangat
merugikan si penderita karena sifat sel darah putih adalah memakan kuman
penyakit, karena tidak ada kuman penyakit maka akan memakan sel darah merah
yang ada.
d. Varises merupakan penyakit pelebaran pembuluh darah,
biasanya di tangan/kaki. Penyakit ini biasanya dialami para wanita setelah
melahirkan. Kemungkinan besar disebabkan oleh beban si ibu selama hamil dan
masih aktif bekerja, apalagi sering menggunakan sepatu berhak tinggi. Tetapi
tidak menutup kemungkinan terjadi pada pria pekerja berat misalnya kuli
bangunan atau kuli pasar yang biasa mengangkat beban berat dan kaki sebagai
tumpuannya.
e. Haemoroid (ambein),
merupakan penyakit yang hamper sama dengan varises, tetapi terjadi di bagian
dubur. Biasanya dialami oleh orang yang sering duduk dalam posisi yang sama dan
dalam waktu yang lama. Gejala awal mula-mula apabila Buang Air Besar (BAB)
terasa sakit, panas dan keluar darah menetes. Apabila tidak diobati
kadang-kadang pada waktu duduk darah akan keluar sendiri dan membasahi celana,
dan apabila sudah parah maka spinkter dalam akan keluar karena telah banyak
pembuluh darah yang pecah. Apabila sampai hal ini terjadi maka harus segera
dioperasi.
f. Koronariasis, merupakan penyakit di mana
terjadi penyempitan nadi tajuk jantung (jantung koroner).
g. Hipertensi, merupakan penyakit di mana terjadi tekanan darah
tinggi. Tekanan darah penderita hipertensi ini melebihi 200 mm Hg, sehingga
akan berakibat pusing dan apabila mengalami jatuh dapat mengakibatkan
terjadinya pecahnya pembuluh darah atau penyumbatan pembuluh darah (stroke).
h. Hipotensi, merupakan kebalikan dari hipertensi yaitu orang
yang memiliki darah kurang dari 100 mm Hg atau sering disebut dengan penyakit
tekanan darah rendah. Biasanya penderita akan cepat merasa lelah dan
kadang-kadang sering kesemutan di anggota gerak misalnya pada kaki dan tangan.
i.
Pingsan, yaitu
hilangnya kesadaran karena berkurangnya suplai oksigen yang dibawa oleh darah.
j.
Thalasemia, yaitu
penyakit kelainan darah turunan yang ditandai oleh adanya sel darah merah yang
abnormal.
Kelompok 2-6
1. Hal 28
ringkasan 3, kenapa zat yang berguna itu tidak banyak dimanfaatkan ?
= tidak sempat dicerna oleh mikroorganisme dan mungkin juga tidak
terlalu dibutuhkan. Konsumsi gizi berlebih, sehingga sisanya harus disimpan
atau dibuang.
2. sistem
limfa, ada zat “racun” yang digunakan |dipunahkan|. apa zat2nya (dalam hati)?
=ada zat yang tidak berguna, seperti racun. Sisa obat2an.
3.
jika salah satu otot dasar usus bermasalah, apakah
2 gerakan khusus tonik dan periodic terganggu ?
= JELAS. CARA GERAKAN NYA PUN PASTI BERBEDA KARENA SETIAP JENIS OTOT
PUNYA FUNGSI MASING-MASING.
4.
penyebab penyakit koroniasis dan penCEGAHannya
=KOLESTEROL. PENCEGAHAN KURANGI ROKOK, STIRAHAT CUKUP. DSB
5.
kenapa orang sakit dianjurkan makan bubur ?
= UNTUK MERINGANKAN KRJA SISTEM PENCERNAAN
0 comments:
Post a Comment