HALAMAN PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum biologi
dasar dengan judul “Anatomi
Hewan Vertebrata” di buat
oleh :
Nama : Adzhar Arsyad
NIM : 121 404 1004
Kelas : A
Kelompok : II
telah diperiksa
kepada asisten dan koordinator
asisten, maka laporan ini telah diterima.
Makassar, November 2012
Koordinator Asisten sAsisten
Djumarirmanto
S.Pd AS. Alonemarera
NIM:101404037
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
Drs.H. Hamka L.,M,S
NIP:
196212311987021005
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Makhluk hidup yang berada dimuka bumi
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari alam semesta ini. Keberadaan makhluk
hidup dibumi tentu saja bukanlah muncul dengan sendirinya. Makhluk hidup memiliki berbagai macam jenis dan memiliki
karakteristik bentuk tertentu yang menjadikan makhluk hidup beraneka ragam.
Keberagaman dan keunikan bentuk dari
makhluk hidup erat kaitannya dengan keberagaman bentuk penyusun tubuh makhluk
hidup tersebut. Dimana jaringan yang menyusun tubuh makhluk hidup berkumpul membentuk
suatu organ yang memiliki fungsi tertentu dalam tubuh.
Aktifitas dari hewan akan
selalu berkaitan dengan organ yang ada dalam tubuhnya yang bekerja sama dengan
organ lain dalam mendukung proses kehidupan makhluk hidup tersebut. Hewan
yang satu dan lainnya juga pasti memiliki perbedaan struktur dan fungsi, karena
terdapat beberapa macam klasifikasi hewan, contohnya vertebrata dan invertebrata.
Ilmuan adalah seseorang yang selalu
ingin tahu dan melakukan pembuktian untuk menjawab rasa ingin tahunya. Untuk
mengikuti jejak para ilmuan mahasiswa juga dapat melakukan pembuktian atau
survei langsung, tidak hanya mengandalkan gambar yang tersedia di buku-buku.
Oleh sebab itu dilakukan percobaan untuk mengamati anatomi hewan dan anatomi
tumbuhan misalnya.
Pada praktikum ini, yang diamati adalah
anatomi hewan vertebrata yaitu katak sawah (Rana
cancarivora). Hasil dari pengamatan ini, dapat membuat mahasiswa mampu
membandingkan, apa yang dibaca dan dilihat pada buku-buku biologi yang membahas
akan hal tersebut. Dan mahasiswa juga dapat membandingkan struktur hewan dengan
struktur tumbuhan yang telah diamati pada praktikum sebelumnya, apa persamaan
dan perbedaannya.
B. Tujuan
praktikum
Mahasiswa dapat mengenali bentuk, warna,
dan letak organ serta hubungannya dengan organ lain pada suatu sistem organ.
C. Manfaat praktikum
Adapun
manfaat dari praktikum ini adalah:
1.
Mahasiswa dapat
mengetahui lebih rinci tentang bentuk dan letak organ pada hewan yang diamati.
2.
Mahasiswa memperoleh
tambahan pengalaman tentang bagaimana membedah hewan saat ingin melakukan
pengamatan organ dalam hewan tersebut dengan baik dan benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tubuh hewan terdiri dari berbagai organ
tubuh. Organ-organ yang bekerja sama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi
membentuk organ.
(Tim penyusun, 2012).
(Tim penyusun, 2012).
Hewan
vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur
tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata.
Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan
tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari
otak. Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam
memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna
peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi
salurannya (Anonim, 2012).
Amphibi adalah salah satu dari
jenis hewan vertebrata dan merupakan kelompok hewan dengan fase daur hidup yang
berlangsung di air dan di darat. Amphibi merupakan kelompok vertebrata yang
pertama keluar dari kehidupan dalam air. Amphibi mempunyai kulit yang selalu
basah dan berkelenjar, berjari 4-5 atau lebih sadikit, tidak bersirip. Mata
mempunyai kelopak yang dapat digerakkan, mata juga mempunyai selaput yang
menutupi mata pada saat berada dalam air (disebut membran miktans). Pada mulut terdapat gigi dan lidah yang dapat
dijulurkan. Pada saat masih kecil (berudu) bernapas dengan insang. Setelah
dewasa bernapas dengan menggunakan paru-paru dan kulit. Suhu tubuh berubah-ubah
sesuai dengan keadaan lingkungan (poikioterm) (Anonim, 2012).
Ada
sekitar 3000 spesies amphibia hidup di dunia, yang di kelompokkan Dalam 3
golongan yaitu anura (katak dan kodok), caudata atau urodela (salamander) dan
gymnophiona atau apoda (caecilia). Hanya ada sekitar 60 spesies caecilia dan
sekitar 200 jenis salamander. Jadi sebagian besar amphibia terdiri atas katak
dan kodok (Sukiya, 2003).
Terminologi
“amphibia” diterapkan pada anggota kelas ini karena sebagian besar hewan
menghabiskan tahap awal kehidupannya di dalam air, dari bentuk larva berupa kecebong yang bernapas
dengan insang luar kemudian larva mengalami metamorfosa menjadi anak katak
dengan pernapasan berupa paru-paru, kehidupan demikian inii tidak mutlak untuk
semua amfibi ,ada beberapa yang tidak pernah meninggalkan air dan yang lainnya
tidak pernah masuk kedalam air (Sukiya, 2003).
Katak merupakan amphibi terbesar yang
ada didunia. Secara garis besar bentuk daripada katak yaitu badan yang ditutupi
kulit yang basah, lembab dan terdapat kelenjar-kelenjar, warna tubuh hijau,
warna varian lainnya kuning, merah, hitam dan corak kombinasi warna-warna tadi.
Pada bagian caput terdapat celah mulut (rima oris) yang dibangun oleh maxilla
dan mandibula. Lubang hidung luar (nares externa) yang berjumlah sepasang dan
menembus sampai ke rongga mulut. Mata (organon visus) yang besar. Pada mata
terdapat selaput mata khas pada katak, yakni membrana nictitans. Seain itu juga
terdapat pupil, iris dan sepasang kelopak mata pada masing-masing mata
(Anonim, 2012).
Sistem
yang menyusun tubuh katak adalah sebagai berikut:
1.
Sistem
pernapasan
Katak mengalami metamorfosa. Awal
hidupnya, katak berupa berudu yang hidup di air dan bernafas menggunakan
insang. Lalu setelah dewasa, katak bernafas menggunakan paru-paru. Katak dewasa melakukan pertukaran gas
pernafasan melalui kulit dan paru-paru, sehingga larva harus timbul ke
permukaan air untuk menghirup udara. Paru-paru pada katak berbentuk kantung dan
luas permukaan internalnya agak diperluas oleh lipatan seperti saku. Tetapi
luas permukaan itu jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan vertebrata
tingkat tinggi. Paru-paru diventilasi dengan pompa tekan. Kelenturan paru-paru
itulah yang menyebabkan udara keluar. Amphibi menambah respirasi paru-paru ini
dengan pertukaran udara melalui kulitnya yang tipis dan basah (Sukiya, 2003).
2.
Sistem pencernaan
Sistem
digestorium pada katak terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar-kelenjarnya.
Saluran pencernaan atau tractusdigestorius terdiri atas cavum oris, faring,
esophagus, ventricles, intestinum tengue, intestinum crassum, rectum, dan kloaka. Saluran pencernaan
dimulai dari rongga mulut, faring, kerongkongan, lambung,usus dua belas jari
(duodenum), usus halus (intestinum), usus besar, dan kloaka. Pada rongga mulut
makanan dikoyak hingga berbentuk kecil-kecil dengan bantuan gigi maxilla dan
gigi vermer. Melalui bantuan
ludah, makanan masuk ke faring dilanjutkan ke dalam kerongkongan yang
didalamnya terdapat gerakan peristaltik yang menyebabkan makanan masuk ke
lambung. Di dalam lambung terdapat enzim. Enzim-enzim tersebut berasal dari
kelenjar hati dan pankreas (Anonim, 2012).
3. Sistem
sirkulasi
Sebagian besar ampibi mempunyai
masalah untuk mengisi jantung yang menerima darah dari paru-paru dan darah
deoksi yang tidak mengandung oksigen dari tubuh. Untuk mencegah banyaknya
pencampuran dua jenis darah tersebut, bahwa ampibi telah mengembangkan ke arah
sistem sirkulasi transisional. Jantung mempunyai sekat interatrial, kantong ventrikular dan
pembagian konus arterious dalam pembuluh sistemik dan pembuluh pulmonari. Darah
dari tubuh masuk ke atrium kanan dari sinus venosus kemudian masuk ke sisi
kanan ventrikel, dan dari sini di pompa ke paru-paru. Darah yang mengandung
oksigen dari paru-paru masuk ke atrium kiri lewat vena pulmonalis kemudian menuju
ke sisi kiri ventrikel untuk selanjutnya darah di pompa menuju ke seluruh tubuh
(Kimball, 1993).
4. Sistem
urogenitalia katak
Sistem urogenitalia pada katak merupakan
dua sistem yang berkaitan, yaitu sistem ekskretoris (pengeluaran) dan sistem
genital (kelamin). Sistem ekskretoris terdiri dari rongga ginjal (ren),
sepasang berwarna merah kecoklatan dan terletak pada bagian dasar dari rongga
tubuh, di sebelah kiri dan kanan dari tulang vertebrata. Pada permukaan ventral
dari ren terdapat kelenjar adrenal (glandula suprarenalis), merupakan kelenjar
endokrin yang dapat menghasilkan hormon adrenalin. Sedangkan sistem genitalia
terdiri dari alat kelamin betina dan alat kelamin jantan. Alat kelamin betina
terdiri dari saluran telur, uterus, dan badan-badan lemak. Alat kelamin jantan
terdiri dari testis, vasa efferentia, dan ductusurospermaticus (Sukiya, 2003).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu
dan Tempat
Hari/ Tanggal : Rabu /
14 Oktober 2012
Waktu
: Pukul 07.30 s.d. 09.20 WITA
Tempat
: Laboratorium Biologi Lantai III sebelah barat
FMIPA UNM
B. Alat
dan Bahan
1.
Alat
a.
Botol pembunuh
b.
Baki pembedah
c.
Alat bedah :
1)
Gunting
2)
Sedotan limon
3)
Pinset
4)
Jarum
5)
Skalpel
6)
Botol pembunuh
2.
Bahan
a.
Katak sawah (Rana cancarivora)
b.
Kapas
c.
Kloroform / eter (pembius)
C. Prosedur
Kerja
1.
Pengamatan
luar
a.
Mematikan
katak
Mengambil
segumpal kapas (sebesar ruas empu jari tangan), basahi dengan
eter/kloform, lalu memasukkannya ke dalam botol
pembunuh; segera pula memasukkan katak ke dalam botol tersebut dan menutupnya
dengan rapat. Membiarkan sampai katak mati.
b. Mengeluarkan katak yang telah mati dan
meletakkanya di atas baki bedah. Membiarkan kapas dalam botol dan tutup rapat
(uapnya berbahaya).
c. Mengamati bagian luar katak
1) Mata, kelopak dan selaput tidur
2) Lubang hidung luar
3) Tympanum (i), selaput pendengaran
4) Celah mulut
5) Tungkai depan
a)
Lengan atas (branchium)
b)
Lengan bawah (ante branchium)
c)
Telapak (manus)
d)
Jari-jari (digiti), dan
menghitung berapa jumlahnya.
6)
Tungkai belakang :
a)
Paha (femur)
b)
Betis (crus)
c)
Telapak bersatu (pes)
d)
Jari-jari berselaput renang
e)
Kloaka. Menentukan letaknya.
f)
Meraba permukaan kulit dan
memperhatikan warnanya.
d.
Menggambar dari arah punggung
dan memberi nama bagian-bagian tersebut di atas (tugas gambar 1).
2.
Pembedahan
a.
Meletakkan katak pada
punggungnya di atas baki bedah. Memaku keempat kakinya dengan jarum pada lilin,
sehingga tidak mudah goyang.
b.
Menjepit membujur kulit
bagian perut dekat paha dengan pinset, mengangkat sedikit, kemudian menggunting
melintang kulit di bawah pinset, sehingga terbentuk celah pada kulit perut.
c.
Memasukkan ujung gunting yang
tumpul melalui celah kulit itu, kemudian menggunting kulit ke arah kepala
sampai gunting tertumbuk. Menbalik ke celah tadi, dan menggunting ke arah
pangkal kedua paha.
d.
Menggunting kulit ke arah
samping kiri dan kanan, sehingga kulit perut bisa tersingkap. Memeriksa
perlekatan kulit pada jaringan otot. Hanya pada tempat tertentu kulit melekat
pada otot sehingga terbentuk semacam kantong (sacccus).
e.
Memperhatikan bagian tengah
otot perut. Tampak garis putih membujur sepanjang otot perut (linea alba).
f.
Menjepit pinset pada otot
perut di samping linea alba, dan menggunting melintang, sehingga terbentuk
celah. Memasukkan ujung gunting yang tumpul ke dalam celah otot perut dan mulai
menggunting ke arah kepala sampai bawah rahang. Melanjutkan pengguntingan
sampai pangkal paha.
g.
Menyingkap jaringan otot
perut ke samping kiri dan kanan sehingga terbuka rongga perut dan tampak
jeroan.
h.
Menggambar katak yang telah
dibedah (tugas gambar 2).
3.
Pengamatan Sistem Pencernaan
a.
Membuka celah mulut dengan
skalpel dan pinset, sehingga rongga mulut terbuka. Mengamati bentuk gigi,
meraba dengan jari geligi pada rahang atas dan gigi vormer pada langit-langit.
b.
Menarik lidahnya keluar
dengan pinset, dan mengamati bentuk dan perlekatannya.
c.
Melanjutkan pengamatan rongga
perut yang berisi jeroan. Mengamati bentuk dan warnanya :
1)
Hati sebelah kanan,
menghitung jumlah lobus, mencari kantung empedu, dan mengamati warnanya.
2)
Lambung di sebelah kiri,
mengangkat sedikit sehingga tampak duodenum dan pankreas.
3)
Merunut terus usus halus
sampai usus tebal. Memperhatikan pertemuannya.
4)
Rektum yang belok ke kloaka.
4.
Pengamatan Sistem Peredaran
Darah
a.
Arah kepala dari hati, tampak
jantung dalam selaput.
b.
Menusuk selaput pembungkus
jantung dengan jarum atau ujung skalpel sampai pecah, mengamati bentuk :
1)
Bilik (ventrikel)
2)
Serambi (atrium) kiri dan
kanan
3)
Pembuluh nadi utama (trunkus
arteriosus) yang keluar dari ventrikel kemudian bercabang menjadi dua aorta
(kiri dan kanan)
4)
Menggambar bagian jantung dan
memberi nama bagian tersebut di atas (tugas gambar 3).
5.
Pengamatan Sistem Pernapasan
a.
Memperhatikan bagian sebelah
kanan hati dan sebelah kiri lambung, tersembul bagian paru-paru.
b.
Meniup pangkal tenggorokan
secara perlahan dengan menggunakan sedotan minuman yang ujungnya dimasukkan
dalam lubang pangkal tenggorokan, maka akan mengembung paru-paru. Mengamati
bentuk dan warna paru-paru, pembuluh darah pada paru-paru.
c.
Melepaskan jantung dengan
gunting, sehingga tampak batang tenggorok (trakea)
d.
Membuat gambar bagian sistem
pernapasan katak (tugas gambar 4).
6.
Pengamatan Sistem Ekskresi
dan Reproduksi (Urogenitalia)
a.
Melepaskan organ-organ
pencernaan, mulai pada lambung sampai pada rektum, serta mesenterium (jaringan
ikat) yang memegangnya.
b.
Akan tampak sepasang ginjal
bulat lonjong melekat pada bagian belakang rongga perut. Selanjutnya mengamati
:
1)
Ginjal dengan kelenjar
adrenal (garis keputihan)
2)
Badan lemak (corpus adiposum) kekuningan berjumbai
3)
Saluran ginjal (ureter) dari ginjal menuju ke kantong
kemih.
c.
Pada katak jantan, ureter ini
disebut ductus urospermaticus. Testis
terletak di sebelah atas ginjal, bulat kecil berhubungan dengan ginjal melalui vasa effernsia.
d.
Pada katak betina, ada
sepasang ovarium di bagian kiri dan kanan. Mengangkat sedikit ovarium, akan
tampak oviduk berupa saluran
berkelok-kelok putih, bermuara pada kloaka sedang ujungnya berupa corong
(ostium) ada didekat jantung.
e.
Membuat gambar bagian sistem
urogenitalia katak. Memberi nama
bagian-bagiannya (tugas gambar 5,kelamin jantan dan betina).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Gambar luar tubuh katak sawah (Rana cancarivora ) betina
a. Telungkup
|
b. Telentang
|
Keterangan :
1. Celah mulut (cavum oris)
2. Mata (arganon visas)
3. Selaput pendengaran (membran tympani)
4. Jari-jari (digiti)
5. Telapak tangan (menus)
6. Lengan bawah (anti branchium)
7. Lengan atas (branchium)
8. Paha (femur)
9. Betis (crus)
10.Telapak
bersatu (pes)
11. Kloaka
2. Gambar katak sawah (Rana cancarivora) betina setelah dibedah
|
Keterangan:
1. Jantung
2. Kantong empedu
3. Mesovarium
4. Lambung
5. Paru-paru
6. Usus halus
7. Usus besar
8. Kloaka
9. Hati
|
3. Gambar rongga mulut katak sawah (Rana cancarivora)
|
Keterangan:
1. Nares externa
2. Gig maxilliaries
3. Pelupuk mata atas
4. Nares interna
5. Gigi vormer
6. Lubang masuk ke esophafus
7. Lubang masuk ke saluran eustacius
8. Lubang ke saku suara
9. Glothis
10. Lidah
|
4. Gambar sistem pencernaan katak (Rana cancarivora)
|
Keterangan:
1. Kerongkongan
2. Lambung
3. Usus halus
4. Usus besar
5. Kloaka
6. Hati
7. Pangkreas
8. Kantong empedu
|
5. Gambar sistem pernapasan katak (Rana cancarivora)
|
Keterangan:
1. Tengggorokan
2. Bronkus
3. Bronkeolus
4. Alveolus
5. Alveoli
|
6. Gambar sistem peredaran darah katak
|
Keterangan;
1. Pericardium
2. Serambi kiri (atrimu sinester)
3. Serambi kanan (atrium clester)
4. Bilik (ventrical)
|
7. Ganbar sistem urogenietalia katak sawah
betina
|
Keterangan:
1. Oviduk
2. Mesovarium
3. Ureter
4. Vesticula renalis
5. Kloaka
6. Ginjal
|
B. Pembahasan
1.
Bentuk luar tubuh katak
adalah sebagai berikut:
a. Lubang
hidungnya ada dua dan berukuran kecil.
b. Tympanum
(selaput pendengar) ada dua di samping kiri dan kanan yang tidak jauh dari
mata.
c. Pada
tungkai depan, jari-jarinya berjumlah empat ruas dan tidak berselaput.
d. Pada
tungkai berlakang, telapaknya bersatu, memiliki kaki sebanyak lima ruas dan
berselaput renang.
e. Kloaka
terdapat di bagian belakang dan berfungsi sebagai lubang pelepasan dari saluran
ginjal, kelenjar kelamin dan anus.
f.
Permukaan kulitnya
halus dan agak licin.
Perlekatan kulit hanya terjadi pada
tungkai belakang dan tungkai depan, sedangkan pada bagian perut tidak terjadi
perlekatan kulit pada otot. Dan pada bagian tengah otot perutnya terdapat garis
putih membujur sepanjang otot perut yang disebut linea alba.
2. Sistem
pencernaan Rana cancarivora
Rongga
mulut (rima oris), merupakan tempat makanan masuk pertama kali. Faring
(pharynx), merupakan organ pendek dan sempit serta lanjutan dari rongga mulut.
Esofagus (oesophagus), disebut sebagai usus penelan. Lambung (gaster), terletak
di sebelah kiri dari rongga tubuh, mempunyai dinding yang tebal merupakan organ
penampung makanan. Usus halus (intestium), merupakan organ setelah pilorus
berliku-liku. Bagian anterior setelah pilorus disebut duodenum. Usus halus ini
tidak berdiri sendiri tetapi digantung oleh selaput tipis yang di sebut
mesentrium. Usus kasar, merupakan lanjutan dari usus halus dan tempat sisa
metabolisme dari makananan bermuara di kloaka.
3. Ruang
jantung Rana cancarivora
Jantung
terdiri atas dua atrium dan satu ventrikel. Darah dari seluruh tubuhyang telah
banyak mengambil CO2 dari jaringan mengalir ke sinus venosus menuju serambi
kanan dan kemudian bilik, dan di pompa keluar melalui arteri pulmonalis menuju
paru-paru ke serambi kanan dan seluruh tubuh.
4. Sistem
pernapasan Rana cancarivora
Paru-paru
(pulmo), merupakan dua buah kantong elastis. Permukaaan bagian dalam mengandung
banyak lipatan untuk memperluas permukaan respirasi. Pulmo disini langsung
berhubungan langsung dengan rongga mulut, melalui celah glotis.Kulit
(integument) sering digunakan oleh katak untuk membantu sistem pernapasan.
5.
Sistem urogenitalia
Ovarium merupakan sepasang kantung
besar yang mengandung sel-sel telur, dan bila banyak akan menutup seluruh
bagian abdomen. Saluran telur (oviduk) sepasang berliku- liku serta berwarna
putih, telur-telur yang telah matang tadi akan masuk ke oviduk, dan sebelum
bermuara di kloaka, akan masuk ke uterus. Badan-badan lemak (corpus adiposum),
menyerupai tangan atau daun berwarna kekuningan.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Katak adalah hewan yang dapat hidup pada
dua tempat yaitu air dan darat (amphibia). Bagian-bagian katak yang
tampak dari luar adalah mata, pelupuk mata dan selaput tidur, selaput
pendengar, lubang hidung, lengan atas, lengan bawah, telapak tangan dan digiti,
paha, betis, telapak bersatu, jari-jari berselaput renang, dan kloaka. Katak memiliki
berbagai macam sistem organ, seperti sistem pernapasan, peredaran
darah, sistem urogenitalia dan sistem pencernaan Katak memiliki dua macam
peredaran darah yaitu peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Sistem
ekskresi terdiri atas sepasang ginjal yang berfungsi dalam proses pengeluaran
sisa-sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh. Sistem reproduksi terdiri atas alat kelamin jantan dan
betina. Katak dapat melakukan fertilisasi dengan cara
eksternal yaitu reproduksi terjadi di luar tubuh.
B. Saran
Demi kelancaran dalam kegiatan praktikum, ada beberapa
saran yang mungkin berguna, yaitu:
1.
Kepada
praktikan agar kiranya mempelajari terlebih dahulu langkah dalam proses
pembedahan hewann dengan benar sebelum masuk laboratorium.
2. Kepada laboran agar kiranya
mengganti menyediakan katak yang
akan di bedah dengan terlebih dahulu di bersihkan dengan air..
3. Kepada asisten agar kiranya membimbing praktikan
dengan baik selama praktikum sedang berlangsung serta tidak meninggalkan ruang
laboratorium, kecuali bila ada keperluan yang mendesak dan penting.
DAFTAR PUSTAKA
Kimball,
John W. 1983. Biologi Edisi Ketiga.
Jakarta: Erlangga.
Sukiya. 2003. Biologi Vertebrata (Common Text Book). Yogyakarta: Jurusan Biologi
FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.
0 comments:
Post a Comment