Anatomi Tumbuhan
“Jaringan Meristem”
OLEH :
KELOMPOK VIII
1.
ADZHAR ARSYAD
2.
EVIKA MELIA L.P
3.
AYU RENRI UTARI
4.
AULIA NUR
SAFITRI
5.
TITIK PRATIWI
PENDIDIKAN
BIOLOGI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
2013
BAB 1
PENDAHULUAN
Sel-sel
tumbuhan merupakan unit morfologi yang menyusun tumbuhan. Masing-masing
seldiliputi oleh dindingnya dan saling berdekatan dengan adanya zat intraseluler
adanya penyatuan tersebut, menyebabakan terebentuknya kelompok-kelompok sel
tersebut yang dibedakan dair baik struktur maupun fungsinya, kelompok
jaringan sel tersebut disebut meristem.
Pertumbuhan
merupakan suatu ciri fundamental dari seluruh makhluk hidup. Pertumbuhan sering
diartikan secara sederhana sebagai pertambahan ukuran, tetapi hati-hati dalam
menggunakan defenisi yang kurang lengkap ini. Sebagai contoh, ukuran sel
tumbuhan mugnki menjadi lebih besar pada saat menyerap air melalui osmosis akan
tetapi proses kemungkinan akan kembali ke ukuran asalnya oleh Karenanya tidak
bisa diartikan sebagai pertumbuhan yang sebenarnya. Juga selam pembelahan zigot
dan embrio awal dalam hal ini meningkatkan jumlah sel tanpa meningkatkan dalam
hal ukuran (volume atau massa). Disini hasil pembelahan sel tanpa diikuti
penurunan ukuran sel.proses ini merupakan suatu perkembangan di satu sisi dapat
dikatakan dan dipandang sebagai suatu pertumbuhan meskipun pada faktanya bahwa
tidak terjadi peningkatan ukuran sel (Saefudin, 2013)
Pada
awal perkembangan semua sel yang menyusun embrio membelah tetapi pada
pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya pembelahan dan perbanyakan sel
terbatas, dan menjadi suatu bagian tanaman yang khusus ( Farhaqul Wahidan Baiq,
2012).
Seluruh tahap
pertumbuhan mencakup aktivitas biokimiawi. Sintesis protein merupakan hal
penting. Karena hal ini berarti pesan-pesan DNA diekskresikan dalam sistem
enzim oleh sel. Enzim-enzim mengontrol aktivitas sel.perubahan-perubahan pada
tingkat sel membawa perubahan pada tingkat dalam keseluruhan bentukdan
struktur. Baik pada tingkat organ tersendiri maupun organisme secara keseluruhan
(Saefudin, 2013)
Selama tumbuhan masih mampu hidup,
tumbuhan dapat hidup tak terbatas karena tumbuhan memiliki jaringan embrionik
yang selalu tersedia yang disebut meristem pada daerah pertumbuhan. Sel-sel
meristem terus membelah dan menghasilkan sel-sel baru. Beberapa produk
pembelahan ini terus berada pada meristemtik untuk menghasilkan sel lebih
banyak lagi.sementara yang lain terspesialisasi dan digabungkan kedalam jaringan
dan organ yang sedang tumbuh. Sel-sel yang tetap berfungsi untuk menghasilkan
sel-sel baru didalam meristem disebut sel inisial atau permulaaan. Sel-sel baru
yang digantikan dengan meristem, yang disebut devariatif atau turunan, terus
membelah selama beberapa saat, sampai sel-sel yang mereka hasilkan mulai
mengalami spesialisasi didalam jaringan yang berkembang. (Saefudin, 2013)
TUGAS : DIFERENSIASI DAN
SPESIALISASI.
BAB
II
Pembahasan
Tubuh tumbuhan terdiri atas kumpulan sel yang
mempunyai asal fungsi serta struktur yang sama disebut dengan jaringan. Secara
garis besar bahwa tumbuhan hanya ada dua macam jaringan yaitu jaringan tumbuhan
muda(meristem) dan jaringan tumbuhan dewasa. Jaringan meristem bersifat selalu
membelah diri sehingga memiliki fungsi menambah panjangnya akar dan batang
karena selalu berada dibagian ujung yaitu dikenal dengan jaringan primer. Semua
sel yang menyusun bagian tumbuhan dewasa berasal dari kegiatan sel-sel meristem
pada proses pencapaiana menuju pendewasaan sel tidak hanya menambah volume tapi
juga ukuran strukturnya.,lebih termodifikasi untuk memenuhi fungsi khusus
tersebut dinamakan diferensiasi yang merupakan tahap pematangan sel ( Farhaqul
Wahidan Baiq, 2012).
A.
Jaringan
meristem
Meristem
adalah jaringan embrionik pada tubuh tumbuhan. Meristem senantiasa
mempertahankan kemampuannya untuk membelah, seihngga sel-sel baru senantiasa
ditemukan pada tubuh tumbuhan (Muhammadiyah Asia dkk, 2012). Pembelahan sel
selain sel pada meristem dapat pula terjadi pada bagian jaringan lainnya
seperti korteks, batang, jaringan pembuluh yang muda dan dewasa. Pada jaringan
tersebut pembelahan terbatas, sedangkan pada jaringan meristem terus berlanjut
menghasilkan sel-sel baru secar terus menerus yang ditambahkan pada tubuh tumbuhan(
Farhaqul Wahidan Baiq, 2012).
Menurut
Muhammadiyah asia dkk, 2012 sifat-sifat jaringan meristem secara umum sebagai
berikut:
1.
Sel-selnya
memiliki dinding yang tipis.
2.
Bentuk sel
isodiametris dengan inti besar.
3.
Kaya
protoplasma.
4.
Protoplasma
tidak mengandung makanan cadangan dan Kristal-kristal
5.
Vakuola
kecil-kecil.
6.
Inti sel besar.
7.
Vakuola padat.
Meristem
dapat pula ditemukan pada fase istirahat sementara, misalnya pada tanaman yang
dorman pada musim tertentu, dan pada kuncup aksilar mungkin tetap dalam keadaan
dorman selama fase aktif tumbuhan tersebut (Muhammadiyah Asia dkk, 2013)
Jaringan
meristem digolongkan berdasarkan bermacam-macam kriteria, yaitu berdasarkan
letak pada tumbuhan asal, dan jaringan mana ynag menghasilkannya, struktur,
tingkat perkembangan dan fungsinya ( Farhaqul Wahidan Baiq, 2012).
Menurut
Muhammadiyah Asia dkk, 2012 kalsifikasi meristem berdasarkan pada posisinya
pada tubuh tumbuhan yaitu:
-
Meristem apikal,
yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang.
-
Meristem
interkalar, yang terdapat diantara jaringan dewasa misalnya dipangkal ruas
batang rumput-rumputan.
-
Meristem
lateral, yang sejajar dengan sekeliling organ tempat jaringan ini ditemukan,
misalnya kambium pembuluh dan kambium gabus.
Menurut
asalnya, meristem dibedakan atas:
-
Meristem primer,
adalah meristem yang berkembang langsung dari sel embrionik dan sebab itu
merupakan kesinambungan kegiatan embrio di tempat itu.
-
Meristem
sekunder, adalah meristem yang berkembang dari jaringan yang telah mengalami
deferensiasi. Meristem ini dapat ditemukan pada kambium dan kambium gabus.
1.1 Meristem apikal.
Jumlah pemula
pada meristem ujung akar atau ujung pucuk berbeda-beda. Berdasarkan jumlah sel.
Susunan dan aktivitas sel pemula serta drivat-derivatnya pada meristem yang
mengalami perubahan konsep meristem pada apikal dalam suatu tumbuhan (Farhaqul
Wahidan Baiq, 2012).
Ø Meristem apikal pucuk
Pada awal penelitian hanstein mengemukakan teori
histogen. Menurut teori ini apeks pucuk pada angiospremae dibedakan menjadi
tiga bagian yaitu: dermatogen yang
merupakan bagian luar; plerom merupakan bagian terdlaam dan periblem yang terdapat diantara dermatogen dan plerom.
Menurut henstein, dermtogen, periblem dan pleron berkembang dari kelompok sel
yng bebas berfungsi langsung sebagai histogen. Berdasarkan teori ini maka
meristem dipersiapkan dari awal untuk menghasilkan jaringan tertentu, sepsrti
epidermis berasal dari dermatogen. Korteks dari periblem dan silinderppusat
dari plorem. Tetapi ternyata konsep henstein hanya susuk untuk apkes akar. (
Farhaqul Wahidan Baiq, 2012).
1.
Apeks pucuk
pteridophyta.
-
Terdiri dari
satu disebut sel apikal.
-
Terdiri lebih
dari 1 sel disebut initial apikal.
2.
Gymnospermae
-
Type cyas
:terdapat meristem permukaan denganbidang pembelahan antiklinal dan periklinal.
-
Type gingko:
terdapat induk sentral, merismtem tepi (perifer) dan meristem rusuk (Kusdianti
R, 2013)
3.
Angiospremae
Menurut Kusdianti R, 2013 Toeri histogen oleh hanstain (1868) mneyatakan bahwa terdapat tiga daerah di
apeks pucuk., yaitu:
-
Dermatogen
menjadi epidermis.
-
Pleurom, akan
menjadi silindiris pusat.
-
Periblem akan
menjadi korteks.
4.
Reproduktif
Apeks pada reproduktif yang menghasilkan bunga dan
brakte biasanya berkembang dari aspek vegeatatif. Fungsi apeks vegetative
adalah menghasilkan pertumbuhan sumbu dalam arah panjang, sedangkan fungsi dari
apeks reproduktif adalah membentuk daerah maristematik yang lebih luas, tempat
berkembangnya bagian bunga. Perubahan dari apeks vegetatif menjadi apeks
reproduktif berlangsung secara bertahap, yang dapat ditunjukkan secara
morfologi dan kemudian didasari pada perubahan fisiologi. (Kusdianti R,
2013)
1.2 Meristem interkalar
Meristem
interkalar adalah bagian meristem apeks yang sewaktu tumbuhan tumbuh terpisah
dari daerah-daaerah yang lebih dewasa. Pada batang yang memiliki meristem
interkalar daerah buku akan menjadi dewasa leibh awal dan meristem interkalar
pad ruas. Mula-mula sebagian ruas menjadi dewasa lebih cepat sehingga pada ruas
tersebut ditemukan berbagaia saraf perkembangan( Farhaqul Wahidan Baiq, 2012).
1.3 Meristem lateral
Kambium dan kambium gabus merupakan meristem
lateral. Kedua macam jaringan tersebut merupakan jaringan dewasa yang kemudian
meristematis kembali. Pada dikotil dansebagain gymnospermae yang berkayu,
kambium berasal dari prokambium. Prokambium merupakan jaringan yang terdapat
pada semua gymnospermae dan dikotil. Sebagian tetap meristematik , setelahnya
selesainya pertumbuhan primer dan berkembang menjadi kambium dari tubuh
sekunder ( Farhaqul Wahidan Baiq, 2012).
DAFTAR PUSTAKA
Farhatul Wahidan Baiq, 2012.Anatomi Tumbuhan. Makassar: Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Kusdianti R, 2013.http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196402261989032
Muhammadiyah Asia, dkk.2013.Anatomi Tumbuhan.Makassar: Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negari Makassar.
Muhammadiyah Asia, dkk.2012.Anatomi Tumbuhan.Makassar: Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negari Makassar.
1. Apakah
tumbuhan pembuluh akan terus membelah selama tumbuhan hidup?
Jawab:
kambium pembuluh akan terus membelah selama tumbuhan masih hidup, walaupun
ketika dia sudah tua akan membentuk periderm yang akan melindungi dirinya.
2. Kenapa
nodes yang merupakan tempat pembentukan meristem interkalar satu dengan yang
lain tidak sama panjang seperti pada sebuah batang bambu?
Jawab: secara
kasat mata kita tidak dapat mengamati kecepatan pembelahan. Meristem interkalar
terdapat di internodus. Nodus ini lebih cepat dewasa, sehingga akan mempunyai
sifat yang lebih keras dibanding dengan inter nodus, adapun internodus memiliki
sifat cepat membelah.
0 comments:
Post a Comment