Sunday 6 April 2014

laporan praktikum anatomi hewan vertebrata

HALAMAN PENGESAHAN
                                             
               Laporan lengkap praktikum biologi dasar dengan judul “Anatomi Hewan Vertebrata” di buat oleh :
               Nama               : Adzhar Arsyad
               NIM                 : 121 404 1004
               Kelas                : A
               Kelompok        : II
telah diperiksa kepada asisten dan koordinator asisten, maka laporan ini telah diterima.
                                                                                               
                                                                                             Makassar,  November 2012


  Koordinator Asisten                                                                 sAsisten



Djumarirmanto S.Pd                                                       AS. Alonemarera                
                                                                                            NIM:101404037




Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab



Drs.H. Hamka L.,M,S
NIP: 196212311987021005
BAB  I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
                   Makhluk hidup yang berada dimuka bumi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari alam semesta ini. Keberadaan makhluk hidup dibumi tentu saja bukanlah muncul dengan sendirinya. Makhluk hidup  memiliki berbagai macam jenis dan memiliki karakteristik bentuk tertentu yang menjadikan makhluk hidup beraneka ragam.
            Keberagaman dan keunikan bentuk dari makhluk hidup erat kaitannya dengan keberagaman bentuk penyusun tubuh makhluk hidup tersebut. Dimana jaringan yang menyusun tubuh makhluk hidup berkumpul membentuk suatu organ yang memiliki fungsi tertentu dalam tubuh.
       Aktifitas dari hewan akan selalu berkaitan dengan organ yang ada dalam tubuhnya yang bekerja sama dengan organ lain dalam mendukung proses kehidupan makhluk hidup tersebut. Hewan yang satu dan lainnya juga pasti memiliki perbedaan struktur dan fungsi, karena terdapat beberapa macam klasifikasi hewan, contohnya  vertebrata dan invertebrata.
        Ilmuan adalah seseorang yang selalu ingin tahu dan melakukan pembuktian untuk menjawab rasa ingin tahunya. Untuk mengikuti jejak para ilmuan mahasiswa juga dapat melakukan pembuktian atau survei langsung, tidak hanya mengandalkan gambar yang tersedia di buku-buku. Oleh sebab itu dilakukan percobaan untuk mengamati anatomi hewan dan anatomi tumbuhan misalnya.
       Pada praktikum ini, yang diamati adalah anatomi hewan vertebrata yaitu katak sawah (Rana cancarivora). Hasil dari pengamatan ini, dapat membuat mahasiswa mampu membandingkan, apa yang dibaca dan dilihat pada buku-buku biologi yang membahas akan hal tersebut. Dan mahasiswa juga dapat membandingkan struktur hewan dengan struktur tumbuhan yang telah diamati pada praktikum sebelumnya, apa persamaan dan perbedaannya.
B.  Tujuan praktikum
                   Mahasiswa dapat mengenali bentuk, warna, dan letak organ serta hubungannya dengan organ lain pada suatu sistem organ.
C.  Manfaat praktikum
      Adapun manfaat dari praktikum ini adalah:
1.      Mahasiswa dapat mengetahui lebih rinci tentang bentuk dan letak organ pada hewan yang diamati.
2.      Mahasiswa memperoleh tambahan pengalaman tentang bagaimana membedah hewan saat ingin melakukan pengamatan organ dalam hewan tersebut dengan baik dan benar.




















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
    Tubuh hewan terdiri dari berbagai organ tubuh. Organ-organ yang bekerja sama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk organ.
(Tim penyusun, 2012).
    Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya (Anonim, 2012).
          Amphibi adalah salah satu dari jenis hewan vertebrata dan merupakan kelompok hewan dengan fase daur hidup yang berlangsung di air dan di darat. Amphibi merupakan kelompok vertebrata yang pertama keluar dari kehidupan dalam air. Amphibi mempunyai kulit yang selalu basah dan berkelenjar, berjari 4-5 atau lebih sadikit, tidak bersirip. Mata mempunyai kelopak yang dapat digerakkan, mata juga mempunyai selaput yang menutupi mata pada saat berada dalam air (disebut membran miktans). Pada mulut terdapat gigi dan lidah yang dapat dijulurkan. Pada saat masih kecil (berudu) bernapas dengan insang. Setelah dewasa bernapas dengan menggunakan paru-paru dan kulit. Suhu tubuh berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan (poikioterm) (Anonim, 2012).
Ada sekitar 3000 spesies amphibia hidup di dunia, yang di kelompokkan Dalam 3 golongan yaitu anura (katak dan kodok), caudata atau urodela (salamander) dan gymnophiona atau apoda (caecilia). Hanya ada sekitar 60 spesies caecilia dan sekitar 200 jenis salamander. Jadi sebagian besar amphibia terdiri atas katak dan kodok (Sukiya, 2003).
Terminologi “amphibia” diterapkan pada anggota kelas ini karena sebagian besar hewan menghabiskan tahap awal kehidupannya di dalam air, dari  bentuk larva berupa kecebong yang bernapas dengan insang luar kemudian larva mengalami metamorfosa menjadi anak katak dengan pernapasan berupa paru-paru, kehidupan demikian inii tidak mutlak untuk semua amfibi ,ada beberapa yang tidak pernah meninggalkan air dan yang lainnya tidak pernah masuk kedalam air (Sukiya, 2003).
Katak merupakan amphibi terbesar yang ada didunia. Secara garis besar bentuk daripada katak yaitu badan yang ditutupi kulit yang basah, lembab dan terdapat kelenjar-kelenjar, warna tubuh hijau, warna varian lainnya kuning, merah, hitam dan corak kombinasi warna-warna tadi. Pada bagian caput terdapat celah mulut (rima oris) yang dibangun oleh maxilla dan mandibula. Lubang hidung luar (nares externa) yang berjumlah sepasang dan menembus sampai ke rongga mulut. Mata (organon visus) yang besar. Pada mata terdapat selaput mata khas pada katak, yakni membrana nictitans. Seain itu juga terdapat pupil, iris dan sepasang kelopak mata pada masing-masing mata (Anonim, 2012).
Sistem yang menyusun tubuh katak adalah sebagai berikut:
1.        Sistem pernapasan
Katak mengalami metamorfosa. Awal hidupnya, katak berupa berudu yang hidup di air dan bernafas menggunakan insang. Lalu setelah dewasa, katak bernafas menggunakan paru-paru. Katak dewasa melakukan pertukaran gas pernafasan melalui kulit dan paru-paru, sehingga larva harus timbul ke permukaan air untuk menghirup udara. Paru-paru pada katak berbentuk kantung dan luas permukaan internalnya agak diperluas oleh lipatan seperti saku. Tetapi luas permukaan itu jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan vertebrata tingkat tinggi. Paru-paru diventilasi dengan pompa tekan. Kelenturan paru-paru itulah yang menyebabkan udara keluar. Amphibi menambah respirasi paru-paru ini dengan pertukaran udara melalui kulitnya yang tipis dan basah (Sukiya, 2003).
2.      Sistem pencernaan
Sistem digestorium pada katak terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar-kelenjarnya. Saluran pencernaan atau tractusdigestorius terdiri atas cavum oris, faring, esophagus, ventricles, intestinum tengue, intestinum crassum, rectum, dan kloaka. Saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut, faring, kerongkongan, lambung,usus dua belas jari (duodenum), usus halus (intestinum), usus besar, dan kloaka. Pada rongga mulut makanan dikoyak hingga berbentuk kecil-kecil dengan bantuan gigi maxilla dan gigi vermer. Melalui bantuan ludah, makanan masuk ke faring dilanjutkan ke dalam kerongkongan yang didalamnya terdapat gerakan peristaltik yang menyebabkan makanan masuk ke lambung. Di dalam lambung terdapat enzim. Enzim-enzim tersebut berasal dari kelenjar hati dan pankreas (Anonim, 2012).
3.      Sistem sirkulasi
           Sebagian besar ampibi mempunyai masalah untuk mengisi jantung yang menerima darah dari paru-paru dan darah deoksi yang tidak mengandung oksigen dari tubuh. Untuk mencegah banyaknya pencampuran dua jenis darah tersebut, bahwa ampibi telah mengembangkan ke arah sistem sirkulasi transisional. Jantung mempunyai  sekat interatrial, kantong ventrikular dan pembagian konus arterious dalam pembuluh sistemik dan pembuluh pulmonari. Darah dari tubuh masuk ke atrium kanan dari sinus venosus kemudian masuk ke sisi kanan ventrikel, dan dari sini di pompa ke paru-paru. Darah yang mengandung oksigen dari paru-paru masuk ke atrium kiri lewat vena pulmonalis kemudian menuju ke sisi kiri ventrikel untuk selanjutnya darah di pompa menuju ke seluruh tubuh (Kimball, 1993).
4.      Sistem urogenitalia katak
      Sistem urogenitalia pada katak merupakan dua sistem yang berkaitan, yaitu sistem ekskretoris (pengeluaran) dan sistem genital (kelamin). Sistem ekskretoris terdiri dari rongga ginjal (ren), sepasang berwarna merah kecoklatan dan terletak pada bagian dasar dari rongga tubuh, di sebelah kiri dan kanan dari tulang vertebrata. Pada permukaan ventral dari ren terdapat kelenjar adrenal (glandula suprarenalis), merupakan kelenjar endokrin yang dapat menghasilkan hormon adrenalin. Sedangkan sistem genitalia terdiri dari alat kelamin betina dan alat kelamin jantan. Alat kelamin betina terdiri dari saluran telur, uterus, dan badan-badan lemak. Alat kelamin jantan terdiri dari testis, vasa efferentia, dan ductusurospermaticus (Sukiya, 2003).



















                                                     BAB III
                      METODE PRAKTIKUM

A.      Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal       :  Rabu /  14 Oktober 2012
Waktu                  :  Pukul 07.30 s.d. 09.20 WITA
Tempat                 :  Laboratorium Biologi Lantai III sebelah barat FMIPA UNM
B.       Alat dan Bahan
1.    Alat
a.       Botol pembunuh
b.      Baki pembedah
c.       Alat bedah :
1)      Gunting
2)      Sedotan limon
3)      Pinset
4)      Jarum
5)      Skalpel
6)      Botol pembunuh
2.    Bahan
a.       Katak sawah (Rana cancarivora)
b.      Kapas
c.       Kloroform / eter (pembius)
C.    Prosedur Kerja
1.      Pengamatan luar
a.       Mematikan katak
Mengambil segumpal kapas (sebesar ruas empu jari tangan), basahi dengan
eter/kloform, lalu memasukkannya ke dalam botol pembunuh; segera pula memasukkan katak ke dalam botol tersebut dan menutupnya dengan rapat. Membiarkan sampai katak mati.
b.    Mengeluarkan katak yang telah mati dan meletakkanya di atas baki bedah. Membiarkan kapas dalam botol dan tutup rapat (uapnya berbahaya).
c.       Mengamati bagian luar katak
1)   Mata, kelopak dan selaput tidur
2)   Lubang hidung luar
3)   Tympanum (i), selaput pendengaran
4)   Celah mulut
5)   Tungkai depan
a)      Lengan atas (branchium)
b)      Lengan bawah (ante branchium)
c)      Telapak (manus)
d)     Jari-jari (digiti), dan menghitung berapa jumlahnya.
6)   Tungkai belakang :
a)      Paha (femur)
b)      Betis (crus)
c)      Telapak bersatu (pes)
d)     Jari-jari berselaput renang
e)      Kloaka. Menentukan letaknya.
f)       Meraba permukaan kulit dan memperhatikan warnanya.
d.      Menggambar dari arah punggung dan memberi nama bagian-bagian tersebut di atas (tugas gambar 1).
2.      Pembedahan
a.       Meletakkan katak pada punggungnya di atas baki bedah. Memaku keempat kakinya dengan jarum pada lilin, sehingga tidak mudah goyang.
b.      Menjepit membujur kulit bagian perut dekat paha dengan pinset, mengangkat sedikit, kemudian menggunting melintang kulit di bawah pinset, sehingga terbentuk celah pada kulit perut.
c.       Memasukkan ujung gunting yang tumpul melalui celah kulit itu, kemudian menggunting kulit ke arah kepala sampai gunting tertumbuk. Menbalik ke celah tadi, dan menggunting ke arah pangkal kedua paha.
d.      Menggunting kulit ke arah samping kiri dan kanan, sehingga kulit perut bisa tersingkap. Memeriksa perlekatan kulit pada jaringan otot. Hanya pada tempat tertentu kulit melekat pada otot sehingga terbentuk semacam kantong (sacccus).
e.       Memperhatikan bagian tengah otot perut. Tampak garis putih membujur sepanjang otot perut (linea alba).
f.       Menjepit pinset pada otot perut di samping linea alba, dan menggunting melintang, sehingga terbentuk celah. Memasukkan ujung gunting yang tumpul ke dalam celah otot perut dan mulai menggunting ke arah kepala sampai bawah rahang. Melanjutkan pengguntingan sampai pangkal paha.
g.      Menyingkap jaringan otot perut ke samping kiri dan kanan sehingga terbuka rongga perut dan tampak jeroan.
h.      Menggambar katak yang telah dibedah (tugas gambar 2).
3.      Pengamatan Sistem Pencernaan
a.       Membuka celah mulut dengan skalpel dan pinset, sehingga rongga mulut terbuka. Mengamati bentuk gigi, meraba dengan jari geligi pada rahang atas dan gigi vormer pada langit-langit.
b.      Menarik lidahnya keluar dengan pinset, dan mengamati bentuk dan perlekatannya.
c.       Melanjutkan pengamatan rongga perut yang berisi jeroan. Mengamati bentuk dan warnanya :
1)      Hati sebelah kanan, menghitung jumlah lobus, mencari kantung empedu, dan mengamati warnanya.
2)      Lambung di sebelah kiri, mengangkat sedikit sehingga tampak duodenum dan pankreas.
3)      Merunut terus usus halus sampai usus tebal. Memperhatikan pertemuannya.
4)      Rektum yang belok ke kloaka.
4.      Pengamatan Sistem Peredaran Darah
a.       Arah kepala dari hati, tampak jantung dalam selaput.
b.      Menusuk selaput pembungkus jantung dengan jarum atau ujung skalpel sampai pecah, mengamati bentuk :
1)      Bilik (ventrikel)
2)      Serambi (atrium) kiri dan kanan
3)      Pembuluh nadi utama (trunkus arteriosus) yang keluar dari ventrikel kemudian bercabang menjadi dua aorta (kiri dan kanan)
4)      Menggambar bagian jantung dan memberi nama bagian tersebut di atas (tugas gambar 3).
5.      Pengamatan Sistem Pernapasan
a.       Memperhatikan bagian sebelah kanan hati dan sebelah kiri lambung, tersembul bagian paru-paru.
b.      Meniup pangkal tenggorokan secara perlahan dengan menggunakan sedotan minuman yang ujungnya dimasukkan dalam lubang pangkal tenggorokan, maka akan mengembung paru-paru. Mengamati bentuk dan warna paru-paru, pembuluh darah pada paru-paru.
c.       Melepaskan jantung dengan gunting, sehingga tampak batang tenggorok (trakea)
d.      Membuat gambar bagian sistem pernapasan katak (tugas gambar 4).
6.      Pengamatan Sistem Ekskresi dan Reproduksi (Urogenitalia)
a.       Melepaskan organ-organ pencernaan, mulai pada lambung sampai pada rektum, serta mesenterium (jaringan ikat) yang memegangnya.
b.      Akan tampak sepasang ginjal bulat lonjong melekat pada bagian belakang rongga perut. Selanjutnya mengamati :
1)      Ginjal dengan kelenjar adrenal (garis keputihan)
2)      Badan lemak (corpus adiposum) kekuningan berjumbai
3)      Saluran ginjal (ureter) dari ginjal menuju ke kantong kemih.
c.       Pada katak jantan, ureter ini disebut ductus urospermaticus. Testis terletak di sebelah atas ginjal, bulat kecil berhubungan dengan ginjal melalui vasa effernsia.
d.      Pada katak betina, ada sepasang ovarium di bagian kiri dan kanan. Mengangkat sedikit ovarium, akan tampak  oviduk berupa saluran berkelok-kelok putih, bermuara pada kloaka sedang ujungnya berupa corong (ostium) ada didekat jantung.
e.       Membuat gambar bagian sistem urogenitalia katak. Memberi nama  bagian-bagiannya (tugas gambar 5,kelamin jantan dan betina).


















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.  Hasil
1.    Gambar luar tubuh katak sawah (Rana cancarivora ) betina
a.    Telungkup
b.    Telentang
          Keterangan :
1.    Celah mulut (cavum oris)
2.    Mata (arganon visas)
3.    Selaput pendengaran (membran tympani)
4.    Jari-jari (digiti)
5.    Telapak tangan (menus)
6.    Lengan bawah (anti branchium)
7.    Lengan atas (branchium)
8.    Paha (femur)
9.    Betis (crus)
        10.Telapak bersatu (pes)
11.    Kloaka


2.    Gambar katak sawah (Rana cancarivora) betina setelah dibedah

Keterangan:
1.     Jantung
2.     Kantong empedu
3.     Mesovarium
4.     Lambung
5.     Paru-paru
6.     Usus halus
7.     Usus besar
8.     Kloaka
9.     Hati


3.    Gambar rongga mulut katak sawah (Rana cancarivora)

Keterangan:
1.      Nares externa
2.      Gig maxilliaries
3.      Pelupuk mata atas
4.      Nares interna
5.      Gigi vormer
6.      Lubang masuk ke esophafus
7.      Lubang masuk ke saluran eustacius
8.      Lubang ke saku suara
9.      Glothis
10.  Lidah
4.    Gambar sistem pencernaan katak (Rana cancarivora)

Keterangan:
1.      Kerongkongan
2.      Lambung
3.      Usus halus
4.      Usus besar
5.      Kloaka
6.      Hati
7.      Pangkreas
8.      Kantong empedu


5.    Gambar sistem pernapasan katak (Rana cancarivora)

Keterangan:
1.      Tengggorokan
2.      Bronkus
3.      Bronkeolus
4.      Alveolus
5.      Alveoli




6.    Gambar sistem peredaran darah katak

Keterangan;
1.      Pericardium
2.      Serambi kiri (atrimu sinester)
3.      Serambi kanan (atrium clester)
4.      Bilik (ventrical)

7.    Ganbar sistem urogenietalia katak sawah betina

Keterangan:
1.      Oviduk
2.      Mesovarium
3.      Ureter
4.      Vesticula renalis
5.      Kloaka
6.      Ginjal



B.  Pembahasan
1.      Bentuk luar tubuh katak adalah sebagai berikut:
a.       Lubang hidungnya ada dua dan berukuran kecil.
b.       Tympanum (selaput pendengar) ada dua di samping kiri dan kanan yang tidak jauh dari mata.
c.       Pada tungkai depan, jari-jarinya berjumlah empat ruas dan tidak berselaput.
d.      Pada tungkai berlakang, telapaknya bersatu, memiliki kaki sebanyak lima ruas dan berselaput renang.
e.       Kloaka terdapat di bagian belakang dan berfungsi sebagai lubang pelepasan dari saluran ginjal, kelenjar kelamin dan anus.
f.        Permukaan kulitnya halus dan agak licin.
Perlekatan kulit hanya terjadi pada tungkai belakang dan tungkai depan, sedangkan pada bagian perut tidak terjadi perlekatan kulit pada otot. Dan pada bagian tengah otot perutnya terdapat garis putih membujur sepanjang otot perut yang disebut linea alba.
2.      Sistem pencernaan Rana cancarivora
Rongga mulut (rima oris), merupakan tempat makanan masuk pertama kali. Faring (pharynx), merupakan organ pendek dan sempit serta lanjutan dari rongga mulut. Esofagus (oesophagus), disebut sebagai usus penelan. Lambung (gaster), terletak di sebelah kiri dari rongga tubuh, mempunyai dinding yang tebal merupakan organ penampung makanan. Usus halus (intestium), merupakan organ setelah pilorus berliku-liku. Bagian anterior setelah pilorus disebut duodenum. Usus halus ini tidak berdiri sendiri tetapi digantung oleh selaput tipis yang di sebut mesentrium. Usus kasar, merupakan lanjutan dari usus halus dan tempat sisa metabolisme dari makananan bermuara di kloaka.

3.      Ruang jantung Rana cancarivora
Jantung terdiri atas dua atrium dan satu ventrikel. Darah dari seluruh tubuhyang telah banyak mengambil CO2 dari jaringan mengalir ke sinus venosus menuju serambi kanan dan kemudian bilik, dan di pompa keluar melalui arteri pulmonalis menuju paru-paru ke serambi kanan dan seluruh tubuh.
4.      Sistem pernapasan Rana cancarivora
Paru-paru (pulmo), merupakan dua buah kantong elastis. Permukaaan bagian dalam mengandung banyak lipatan untuk memperluas permukaan respirasi. Pulmo disini langsung berhubungan langsung dengan rongga mulut, melalui celah glotis.Kulit (integument) sering digunakan oleh katak untuk membantu sistem pernapasan.
5.      Sistem urogenitalia
           Ovarium merupakan sepasang kantung besar yang mengandung sel-sel telur, dan bila banyak akan menutup seluruh bagian abdomen. Saluran telur (oviduk) sepasang berliku- liku serta berwarna putih, telur-telur yang telah matang tadi akan masuk ke oviduk, dan sebelum bermuara di kloaka, akan masuk ke uterus. Badan-badan lemak (corpus adiposum), menyerupai tangan atau daun berwarna kekuningan.












  BAB V
PENUTUP
A.  Kesimpulan
       Katak adalah hewan yang dapat hidup pada dua tempat yaitu air dan darat (amphibia). Bagian-bagian katak yang tampak dari luar adalah mata, pelupuk mata dan selaput tidur, selaput pendengar, lubang hidung, lengan atas, lengan bawah, telapak tangan dan digiti, paha, betis, telapak bersatu, jari-jari berselaput renang, dan kloaka. Katak memiliki berbagai macam  sistem  organ, seperti sistem pernapasan, peredaran darah, sistem urogenitalia dan sistem pencernaan Katak memiliki dua macam peredaran darah yaitu peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Sistem ekskresi terdiri atas sepasang ginjal yang berfungsi dalam proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh. Sistem reproduksi terdiri atas alat kelamin jantan dan betina. Katak dapat melakukan fertilisasi dengan cara eksternal yaitu reproduksi terjadi di luar tubuh.
B.  Saran
Demi kelancaran dalam kegiatan praktikum, ada beberapa saran yang mungkin berguna, yaitu:
1.    Kepada praktikan agar kiranya mempelajari terlebih dahulu langkah dalam proses pembedahan hewann dengan benar sebelum masuk laboratorium.
2.  Kepada laboran agar kiranya mengganti menyediakan katak yang akan di bedah dengan terlebih dahulu di bersihkan dengan air..
3. Kepada asisten agar kiranya membimbing praktikan dengan baik selama praktikum sedang berlangsung serta tidak meninggalkan ruang laboratorium, kecuali bila ada keperluan yang mendesak dan penting.



DAFTAR PUSTAKA
            Anonim1. 2012.  http:// Anatomi Hewan Vertebrata/ www.google.com.
Anonim2. 2012. http:// Sistem Pencernaan Katak/ www.google.com
Kimball, John W. 1983. Biologi Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Sukiya. 2003. Biologi Vertebrata (Common Text Book). Yogyakarta: Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.
















0 comments:

Post a Comment