BAB 3
STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH TUMBUHAN
1.
Struktur dan fungsi tubuh tumbuhan
A.
Jaringan
pada tumbuhan
Jaringan ialah kumpulan sel-sel
(protoplas yang berdinding) yang sama bentuk dan fungsinya. Jaringan
diklasifikasikan menurut dasar yang berbeda, dapat berdasar asal usul, struktur
atau fisiologi. Salah satu klasifikasi yang lazim, berdasarkan aspek morfologis
dan fisiologis adalah sebagai berikut :
a.
Jaringan
permanen sederhana sebagian besar terdiri atas satu macam sel
1.
Parenkim
Di antara jaringan-jaringan permanen
sederhana, parenkim merupakan jaringan yang paling umum dan paling berlimpah,
jaringan parenkim terdapat pada hampir semua organ tumbuhan tingkat tinggi.
Jaringan parenkim meskipun dikelompokkan sebagai jaringan permanen namun
kemudian dapat kehilangan kedewasaannya dan menjadi meristematik kembali.
Sel-sel parenkim akar dan batang, umpamanya parenkim empulur, biasanya tak
berwarna dan berfungsi utama dalam penyimpanan makanan dan air.
2.
Sklerenkim
Jaringan sklerenkim juga termasuk tipe
jaringan permanen sederhana. Ada dua tipe sel pada jaringan ini, yaitu serabut dan sklereida; sel batu termasuk sklereida yang berfungsi dalam
pemberian kekuatan dan pendukung mekanik.
3.
Kolenkim
Kolenkim terbentuk dari sel-sel yang
tetap hidup dalam periode waktu yang lama, mempunyai dinding yang mengalami
penebalan terutama pada sudut-sudut atau lainnya. Kolenkim menjadi
terdiferensiasi sebagai jaringan penguat yang paling awal dan karenanya
kolenkim terdapat di bagian-bagian tumbuhan yang lebih muda, demikian pula
terdapat di bagian yang lebih tua. Sel-sel kolenkim sering memanjang, namun
tidak seperti serabut.
b.
Jaringan
permanen majemuk (kompleks) terdiri atas beberapa macam sel
Masing-masing
organ muda pada tumbuhan : daun, batang, akar. Memiliki tiga sistem jaringan :
sistem jaringan dermal, sistem jaringan pembuluh (vaskuler), dan sistem
jaringan dasar (ground). Masing-masing sistem jaringan itu sambung menyambung
di seluruh tubuh tumbuhan, meskipun karakteristik spesifik jaringan dan
hubungan spasialnya satu sama lain berbeda pada organ yang berbeda dalam
tumbuhan tersebut.
(Sumber
: Campbell edisi 8)
Sistem jaringan
dermal (dermal tissue system), atau
epidermis, umumnya adalah suatu lapisan tunggal sel-sel yang terbungkus rapat
yang menutupi dan melindungi semua bagian muda tumbuhan “kulit” tumbuhan
tersebut. Kesinambungan xilem dan floem di sepanjang tumbuhan akan membentuk
sistem jaringan pembuluh, yang berfungsi dalam transpor dan penyokongan.
Sistem jaringan
dasar adalah bagian terbesar dari semua tumbuhan muda, yang menempati ruangan
antara sistem jaringan dermal dan sistem jaringan pembuluh. Jaringan dasar
kebanyakan adalah parenkim, akan tetapi kolenkim dan sklerenkim juga umum
ditemukan.
B.
Sturktur dan fungsi akar
Banyak tumbuhan dikotil memiliki sistem akar tunggang ( taproot ) yang
terdiri dari satu akar vertikal yang besar yang menghasilkan banyak akar
lateral yang lebih kecil.akar tunggang dari beberapa tumbuhan yang
beradaptasi terhadap lingkungan kering dapat mengambil sumber air yang berada
jauh di bawah tanah.Ada pula akar yang termodifikasi untuk menyimpan cadangan
makanan dalam jumlah yang banyak, misalnya wortel.
Monokotil yang meliputi rumput-rumputan, umumnya memiliki sistem akar
serabut ( fibrous root ) yang terdiri dari suatu anyaman benang, yang menyebar
di bawah permukaan tanah. Sebagian besar penyerapan air dan mineral pada
monokotil dan dikotil terjadi di dekat ujung akar, dimana sebagian besar rambut
akar yang sangat halus meningkatkan luas permukaan akar tersebut. Akar juga
memiliki bintil yang disebut nodul yang mengandung bakteri simbiotik yang
mengubah nitrogen atmosfer menjadi senyawa
bernitrogen yang digunakan untuk membentuk protein dan molekul organik lainnya.
Beberapa tumbuhan memiliki akar yang keluar di permukaan tanah
(adventitious), yang berasal dari batang
atau daun misalnya pada tanaman jagung.
C.
Sturktur dan fungsi batang
Batang adalah suatu sistem berselang seling terdiri dari buku, titik
dimana daun melekat, dan ruas, bagian batang diantara buku-buku.Pada sudut yang
terbentuk antara masing-masing daun dan batang terdapat suatu tunas askiler,
yang memiliki potensi untuk membentuk suatu tunas cabang. Pertumbuhan tunas
yang masih muda umumnya dipusatkan pada bagian apeksnya dimana terdapat tunas
terminal dengan daun yang sedang berkembang dan suatu rentetan padat buku dan
ruas. Adanya pucuk sedikit banyak bertanggungjawab terhadap pertumbuhan tunas
askiler, suatu fenomena yang disebut dominasi apikal. Dominasi apikal merupakan
suatu adaptasi evolusioner yang meningkatkan pemaparan tumbuhan ini terhadap
cahaya matahari, khususnya pada suatu lokasi dengan vegetasi yang padat.
Percabangan berperan untuk meningkatkan
pemaparan sistem tunas kelingkungannya, dan pada kondisi tertentu tunas askiler
mulai tumbuh. Setelah mengakhiri masa dormansi tunas askiler dapat
mernjadi cabang vegetatif yang lengkap
dengan tunas terminal, daun-daun tunas
aksiler. Pada beberapa kasus, pertumbuhan tunas askiler dapat dirangsang dengan
cara membuang tunas terminal. Batang yang termodifikasi dengan fungsi yang
beraneka ragam telah dievolusikan pada banyak tumbuhan, termaksud stolon,
rhizoma, umbi, dan umbi lapis, sering kali di kira sebagai akar.
D.
Sturktur dan fungsi daun
Daun adalah organ fotosintesis utama pada sebagian besar tumbuhan.
Bentuk daun sangat bervariasi, namun umumnya terdiri dari suatu helai daun
(blade)yang pipih dan tangkai daun
(petiola) yang menghubungkan daun dengan buku batang. Banyak tumbuhan monokotil
yang tidak memiliki tangkai daun dan membentuk suatu pelepah yang membungkus
batang. Beberpa tumbuhan monokotil, termaksud pohon palem, memiki tangkai daun.
Daun tumbuhan monokotil memiliki tulang daun utama sejajar yang
menjalar sepanjang helai daun. Sebaiknya, daun tumbuhan dikotil memiliki banyak
percabangan pada tulang daun utama. Meskipun sebagian besar daun dikhususkan
untuk fotosintesis, beberapa tumbuhan memiliki daun yang telah beradaptasi
melalui evolusi untuk memiliki fungsi lainnya.
2.
Pertumbuhan
primer dan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan
Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer menghasilkan tubuh (
primari plant body ), yang terdiri dari jaringan dermal, jaringan pembuluh( vaskuler ) dan
jaringan dasar.
a.
Pertumbuhan primer akar
Pertumbuhan primer akan mendorong akar menembus tanah. Ujung akar
ditutupi oleh tudung akar yang secara fisik melindungi
meristem yang rapuh pada saat akar memanjang menembus tanah yang abrasif.
Pertumbuhan panjang akar terkonsentrasi di dekat ujung akar, dimana terletak
tiga zona sel dengan tahapan pertumbuhan primer yang berurutan. Zona pembelahan
sel meliputi meristem apikal dan turunannya yang disebut . meristem primer.
Zona pembelahan sel bergabung ke zona pemanjangan. Disini sel-sel memanjang
sampai lebih dari sepuluh kali panjang semula, sebelum meristem menyelesaikan
pemanjangan sel-sel akar mengalami spesialisasi struktur dan fungsinya dimana
zona pemanjangan menyatu dengan zona pematangan.
b.
Pertumbuhan primer tunas
Meristem apikal pada suatu tunas adalah suatu massa sel berbentuk
kubah yang membelah pada ujung tunas terminal. Didalam tunas, buku dengan bakal
daun berkelompok berdekatan, karena ruas berukuran sangat pendek.
c.
Jaringan primer batang
Jaringan pembuluh memanjang disepanjang sebuah batang dalam beberapa
untaian yang disebut berkas pembuluh.
Pertumbuhan Sekunder
Sebagian besar meristem pembuluh mengalami
pertumbuhan sekunder yang meningkatkan diameter dan panjangnya tubuh sekunder
pertumbuhan terdiri dari jaringan yang dihasilkan selama pertumbuhan sekunder
diameter.
a.
Pertumbuhan sekunder akar
Meristem lateral juga berkembang dan menghasilkan pertumbuhan sekunder
pada akar. Setelah bertahun-tahun akar akan menjadi lebih berkayu dan lingkaran
tahunan akan tampak lebih jelas pada xilem sekunder,
b.
Pertumbuhan sekunder batang
Kambium pembuluh dan pembentukan jaringan pembuluh sekunder.Kambium
pembuluh adalah suatu silinder yang tersusun dari sel-sel meristematik yang
membentuk jaringan pembuluh sekunder
(Sumber
: Campbell Edisi 5 Jilid 2)
3.
Hormon pada
tumbuhan
a.
Giberelin
Merupakan hormon yang memiliki berbagai pengaruh pada tumbuhan yaitu :
-
Pemanjangan batang,
akar dan daun muda merupakan tempat utama produksi giberelin.Giberelin
merangsang pertumbuhan pada daun dan batang, akan tetapi sedikit pengaruhnya
pada tubuhan akar.pada batang,giberelin merangsang pemanjangan sel dan
pembelahan sel.
-
Pertumbuhan buah
Aplikasi komersial giberelin yang paling penting adalah
penyemprotan buah thompson yang tak berbiji. Hormon
tersebut menyebabkan buah anggur tumbuh menjadi lebih besar dan terpisah jauh
sama lain.
-
Perkecambahan
Pembebasan
giberelin dari embrio akan memberikan sinyal pada biji yang memerlukan kondisi
lingkungan yang khusus dapat berkecambah,pemaparan pada cahaya atau suhu
dingin,akan mengakhiri dormansinya jika biji-biji diberi perlakuan dengan
larutan giberelin.
b.
Auksin
Merupan hormon yang digunakan untuk menjelaskan segala jenis bahan kimia yang membantu proses pemanjangan
koleoptil sedangkan pada auksin alamiah merupakn suatu senyawa yang disebut
asam undosetat (Indoleacetic acid,1AA). Auksin memberikan fungsi yang paling
penting pada pemanjangan sel pada tunas muda yang sedang berkembang, tapi
auksin tidak dapa berkonsentrasi pada suhu tinggi. hal ini disebabkan tingginya
level auksin yang menginduksi sintesis hormon lain yaitu etilen, yang umumnya
bekerja sebagai inhibitor pertumbuhan tumbuhan.Auksin berpindah hanya dari
ujung tunas kepangkalnya,bukan arah sebaliknya. Transpor auksin searah
disebut transpor polar. Transpor polar
tidak memliki kaitan sama sekali dengan gravitasi,karena auksin bergerak kearah
atas pada percobaan dimana suatu segmen
batang atau potongan koleoptil ditempatkan terbalik dan transper polar auksin ini memerlukan energi. Efek lain auksin selain merangsang pemanjangan sel untuk
pertumbuhan primer auksin juga mempengaruhi pertumbuhan sel sekunder dengan
cara menginduksi pembelahan sel pada kambium pembulah dengan mempengaruhi
diferensia xilem sekunder. Auksin dapat meningkatkan aktivitas pembentukan akar
advetif pada pangkal potongan dari suatu batang,suatu efek auksin yang
digunakan dalam bidang hortikultura dengan cara menceplukan potongan –potongan
batang didalam media perakaran yang
menjadi auksin sintetik.auksin sintetik disemprotkan kepohon tomat untuk
menginduksi perkembangan buah tampa perlu melakukan penyerbukan
c.
Asam absisat
Merupakan hormon yang merangsang
pertumbuhan daun, batang, dan buah hijau yang fungsinya menghambat pertumbuhan selain
perananya sebagai penghambat
pertumbuhan. Asam abisat bertindak sebagai hormon ”cekaman” yang membantu pertumbuhan dengan
menghadapi kondisi buruk sebagai contoh ketika suatu tumbuhan mulai
layu,ABA akan terakumulasi didaun dan menyebabkan stomata
menutup, mengurangi transpirasi dan mencegah kehilangan air lebih banyak
d.
Sitokinin
Merupakn hormon untuk mempengaruhi pertumbuhan dan diferiansi
akr,merangsang pembelahan dan pertumbuhan sel, merangsang perkecsmbshsn menunda
senesens disiintesis dalam akar dan diangkut keorgan lain
e.
Etilen
Merupakn hormon yang digunakan untuk mempercepat pematangan buah,
menghambat beberapa pengaruh auksin, mempercepat atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan
akr, daun dan bunga bergantung pada spesies.
4.
Reproduksi pada tumbuhan
a.
Struktur
Reproduksi pada Tumbuhan Berbunga
Reproduksi adalah pembentukan indvidu baru. Semua
tumbuhan berbunga berkembang biak dengan reproduksi seksual* pada saat gamet* (sel kelamin) jantan bergabung dengan gamet betina. Pada tumbuhan
berbunga, gamet jantan (jelasnya hanya nucleus jantan) berada didalam polen dan
gamet betina berada didalam ovul. (Sumber: Kamus
Biologi Bergambar : 30)
Ø Polen (serbuk
sari)
Butiran kecil yang dibentuk oleh benang
sari* (bagian jantan) dari bunga. Setiap butir polen merupakan sel khusus yang
memiliki dua nucleus. Ketika sebuah polen melekat pada sebuah ovarium*(badan
betina), satu nucleus yaitu nucleus generative terbagi dua membentuk dua
nucleus jantan.
(Sumber: Kamus Biologi Bergambar : 30)
Ø Ovul (bakal
biji)
Struktur kecil yang berada di dalam
badan bunga betina atau Ovarium. Ovul menjadi biji stelah proses fertilisasi.
Masing-masing mengandung sebuah sel Oval (kantung embrio) yang dikelilingi oleh
lapisan-lapisan jaringan yang disebut integument, kecuali pada satu tempat di mana ada lubang kecil (mikropil).
Sebelum fertilisasi, nucleus kantong embrio mengalami beberapa pembelahan,
Proses ini menghasilkan beberapa sel baru (sebagian menjadi bagian biji untuk
menyimpan makanan), dan dua nucleus telanjang yang bergabung. Satu dari sel-sel
yang baru tersebut adalah gamet betina, atau sel telur.
(Sumber:
Kamus Biologi Bergambar : 30)
Ø Polinasi
(Penyerbukan)
Proses polen mentransfer nucleus jantan
ke dalam ovarium bunga. Benih tersebut mendarat pada stigma dan membentuk suatu
tabung polen, di bawah kontol dari tabung nucleus. Tabung tersebut tumbuh ke
bawah melalui jaringan ovarium dan memasuki ovul melalui mikropilnya. Kedua
nucleus jantan tersebut kemudian bergerak sepanjang tabung tersebut.
(Sumber: Kamus Biologi Bergambar : 30)
Ø Fertilisasi
(Pembuahan)
Setelah polinasi, satu nucleus jantan
bergabung dengan telur di dalam ovul untuk membentuk zigot* (sel pertama dari
tumbuhan baru). Lainnya bergabung dengan dua nucleus betina yang berfusi untuk
membentuk sebuah sel yang berkembang menjadi endosperma.
(Sumber: Kamus Biologi Bergambar: 30)
Tumbuhan
diploid yang disebut Sporofit, menghasilkan spora haploid melalui meiosis.
Spora membelah melalui mitosis, yang menjadi gametofit jantan dan betina yang
merupakan generasi haploid. Mitosis dalam gametofit menghasilkan gamet sel
sperma dan sel telur. Fertilisasi menghasilkan zigot diploid yang membelah
melalui mitosis dan membentuk sporofit baru.
(Sumber:
Campbell Reece-Mitchell Edisi
Kelima-Jilid 2 : 355)
(Sumber : Campbell Edisi Kedelapan Jilid 2)
Keterangan Gambar: Gambaran Umum Siklus Hidup Angiospermae. Di dalam ovarium bunga,
sel telur pada suatu bakal biji dibuahi oleh sebuah sel sperma yang dibebaskan
dari suatu tabung serbuk sari. Sel telur tersebut merupakan bagian dari kantung
embrio yang merupakan gametofit betina, dan serbuk sari yang mengandung sel
sprema adalah gametofit jantan. Setelah fertilisasi, bakal biji yang dewasa
menjadi biji yang mengandung embrio dan ovarium berkembang menjadi buah yang
membantu penyebaran biji. Dalam habitat yang cocok biji itu akan berkecambah ,
embrionya berkembang menjadi benih.
(Sumber: Campbell Reece-Mitchell Edisi Kelima Jilid 2 : 356)
b.
Anatomi
bunga
(Sumber : Campbell Edisi Kedelapan Jilid 2)
Ø Reseptakulum, yaitu
perpanjangan ujung tangkai bunga, atau tangkai di mana bunga tumbuh.
Ø Petal (daun
mahkota), yaitu bagian yang halus,
biasanya merupakan struktur berwarna cerah disekeliling organ
reproduksi.biasanya berbau (untuk menarik serangga) dan berkelompok.
Ø Sepal (daun
kelopak), yaitu bagian kecil
berstruktur seperti daun yang berada disekeliling kuncup, yang yang
berkelompok. Pada beberapa bunga seperti Buttercup, mereka berada disekeliling
petal yang terbuka , sedangkan pada tanaman lain seperti poppy, mereka menjadi
kering dan akhirnya rontok.
Ø Kelenjar Nektar, yaitu daerah sel-sel dibagian dasar
petal yang menghasilkan cairan gula disebut nectar. Cairan ini menarik serangga
yang diperlukan untuk proses POLINASI (penyerbukan). Diperkirakan bahwa garis
hitam yang terdapat pada banyak Petal digunakan untuk menarik serangga menuju
ke nectar, sehingga mereka disebut penunjuk madu.
Ø Organ-organ
Betina :
1.
Karpel
(daun buah) atau Putik. Organ reproduksi betina terdiri dari ovarium, stigma,
dan stilus. Beberapa bunga hanya memiliki satu karpel, bunga lain memiliki
beberapa karpel yang tersusun menjadi satu.
2.
Ovarium
(bakal buah). Struktur reproduksi betina. Masing-masing merupakan bagian utama
karpel dan mengandung satu atau lebih badan kecil yang disebut Ovul (bakal
biji), yang masing-masing mengandung sel kelamin betina. Ovul dilekatkan oleh
sebuah tangkai (funikulus) pada daerah dinding dalam yang disebut plasenta.
Tangkainya menempel di Ovul pada lokasi yang disebut KALAZA.
3.
Stigma
(kepala putik). Bagian paling atas dari karpel, dengan permukaan yang lengket
tempat serbuk sari atau polen menempel saat proses polinasi.
4.
Stilus.
Bagian pada karpel yang menghubungkan stigma dengan ovarium. Banyak bunga yang
memiliki stilus yang jelas, mislanya dafodil. Namun pada bunga lain stilus ini
sangat pendek (misalnya pada buttercup) atau hamper tidak ada (pada poppy).
5.
Ginesium,
yaitu keseluruhan struktur reproduksi betina yang tersusun dari satu atau lebih
karpel.
Ø Organ-organ
Jantan:
1.
Stamen
(benang sari), organ reproduksi jantan. Masing-masing memiliki tangkai yang
tipis atau disebut filamen, dengan anther (kepala sari) pada ujungnya.
Masing-masing anther terdiri dari kantong sari yang mengandung serbuk sari atau
polen.
2.
Andresium,
yaitu istilah kolektif untuk untuk semua struktur jantan bunga misalnya semua
benang sari.
(Sumber: Kamus Biologi Bergambar : 28-29)
c.
Reproduksi
seksual pada tumbuhan
Reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga melibatkan transfer serbuk sari, biasanya dari satu tanaman ke yang
lain.
Tanaman tidak bisa bergerak untuk mencari pasangan, sehingga mereka bergantung pada faktor-faktor dalam lingkungan yang dapat menggerakkan serbuk sari di sekitarnya. Banyak tanaman yang diserbuki oleh udara,
di mana serbuk sari melimpahkan semuanya yang seluruhnya
tidak spesifik.
penyerbukan tanaman oleh udara sering melepaskan miliaran serbuk sari, jenis jaminan mereka adalah beberapa serbuk sari akan mencapai stigma reseptif, tanaman lain mendapat
bantuan dari penyerbuk.
Seekor binatang yang
tertarik pada bunga tertentu sering mengambil serbuk sari
pada saat bertemu dengan bunga tertentu, maka secara tidak sengaja transfer dari bunga
ke tanaman yang berbeda pada kunjungan berikutnya. Daya tarik yang lebih spesifik, yang lebih efisien adalah transfer serbuk sari antara tanaman dari spesies yang sama. Mengingat keuntungan selektif Untuk sifat bunga yang menarik penyerbuk tertentu, tidak mengejutkan bahwa sekitar 90 persen dari tanaman berbunga memiliki penyerbuk hewan. Sebuah bentuk bunga, pola, warna, dan aroma adalah adaptasi
yang menarik bagi penyerbuk hewan tertentu. Misalnya, penyerbuk seperti kelelawar dan ngengat memiliki indera penciuman yang sangat baik, dan dapat mengikuti bahan kimia keudara yang dipancarkan oleh bunga. Tidak semua bunga berbau manis. bau seperti kotoran atau daging membusuk mengisyaratkan kumbang dan lalat.
pada saat bertemu dengan bunga tertentu, maka secara tidak sengaja transfer dari bunga
ke tanaman yang berbeda pada kunjungan berikutnya. Daya tarik yang lebih spesifik, yang lebih efisien adalah transfer serbuk sari antara tanaman dari spesies yang sama. Mengingat keuntungan selektif Untuk sifat bunga yang menarik penyerbuk tertentu, tidak mengejutkan bahwa sekitar 90 persen dari tanaman berbunga memiliki penyerbuk hewan. Sebuah bentuk bunga, pola, warna, dan aroma adalah adaptasi
yang menarik bagi penyerbuk hewan tertentu. Misalnya, penyerbuk seperti kelelawar dan ngengat memiliki indera penciuman yang sangat baik, dan dapat mengikuti bahan kimia keudara yang dipancarkan oleh bunga. Tidak semua bunga berbau manis. bau seperti kotoran atau daging membusuk mengisyaratkan kumbang dan lalat.
Hadiah hewan untuk kunjungan ke bunga mungkin nektar (cairan manis yang dipancarkan oleh bunga), minyak, serbuk sari bergizi, atau bahkan seks. Nektar adalah satu-satunya makanan untuk kupu-kupu dewasa kebanyakan, dan itu adalah makanan pilihan untuk kolibri. Lebah madu
mengumpulkan nektar dan mengubahnya menjadi
madu, yang membantu memberi makan lebah untuk melewati musim dingin.
Serbuk sari merupakan makanan yang kaya, dengan lebih banyak protein, vitamin,
dan mineral dari nektar.
madu, yang membantu memberi makan lebah untuk melewati musim dingin.
Serbuk sari merupakan makanan yang kaya, dengan lebih banyak protein, vitamin,
dan mineral dari nektar.
Beberapa bunga memiliki spesialisasi yang mencegah
penyerbukan
oleh segala sesuatu selain penyerbuk dari spesies tertentu. Misalnya, nektar (dan serbuk sari) di bagian bawah dari tabung bunga panjang dapat diakses hanya untuk serangga
dengan perangkat makan yang cocok. Sebuah bunga yang menawan perhatian binatang memiliki penyerbuk yang menghabiskan waktunya untuk mencari (dan menyerbuki) bunga-bunga itu. Penyerbuk juga mendapat manfaat ketika mereka menerima persediaan eksklusif dari hadiah yang ditawarkan oleh tanaman.
oleh segala sesuatu selain penyerbuk dari spesies tertentu. Misalnya, nektar (dan serbuk sari) di bagian bawah dari tabung bunga panjang dapat diakses hanya untuk serangga
dengan perangkat makan yang cocok. Sebuah bunga yang menawan perhatian binatang memiliki penyerbuk yang menghabiskan waktunya untuk mencari (dan menyerbuki) bunga-bunga itu. Penyerbuk juga mendapat manfaat ketika mereka menerima persediaan eksklusif dari hadiah yang ditawarkan oleh tanaman.
· Sebuah Generasi Baru Dimulai
Produksi gamet
wanita dimulai ketika massa jaringan-yang
bakal biji-mulai tumbuh di dinding bagian ovarium.
1.
Satu sel di
tengah-tengah massa mengalami meiosis dan
pembagian sitoplasma, membentuk empat haploid megaspore.
2.
Tiga dari empat
megaspora biasanya hancur. Megaspora yang tersisa mengalami tiga putaran mitosis
tanpa pembagian sitoplasma, hasilnya menjadi satu
sel dengan delapan inti haploid.
3.
Sitoplasma sel ini
membelah tidak merata, membentuk tujuh sel kantung embrio yang merupakan gametofit betina.
4.
Gametofit ini
tertutup dan dilindungi oleh lapisan sel,
yang dikembangkan dari lapisan luar dari ovula. Salah satu sel di gametofit, sel ibu endosperm, memiliki dua inti (n + n). Sel lain adalah
telur.
5.
Setiap sel di dalam
kantung serbuk sari mengalami divisi
meiosis dan sitoplasma untuk membentuk
empat
haploid mikrospora.
6.
Mitosis dan
diferensiasi dari
mikrospora menghasilkan butiran serbuk sari. Sebutir serbuk sari terdiri dari dua sel, satu di dalam sitoplasma yang lain, tertutup oleh 7 mantel tahan lama.
7.
Mantel
itu melindungi sel-sel di dalam perjalanan mereka untuk bertemu telur. Setelah butir serbuk sari
terbentuk , mereka memasuki masa dormansi,
periode metabolisme dihentikan, sebelum dibebaskan dari anter ketika kantung serbuk sari pecah.
8.
Penyerbukan mengacu
pada kedatangan sebutir serbuk sari pada reseptif stigma. Interaksi antara dua struktur merangsang butiran serbuk sari untuk melanjutkan
aktivitas metabolik. Salah satu dari dua
sel dalam butiran serbuk sari kemudian berkembang menjadi hasil tubular disebut tabung polen. Sel yang lainnya
mengalami pembelahan mitosis dan sitoplasma, menghasilkan dua sel sperma (gamet jantan) dalam tabung serbuk sari.
9.
Tabung polen tumbuh
dari ujungnya turun melalui ovarium
menuju ovula, membawa dua sel sperma.
Sinyal kimia yang disekresi oleh gametofit betina membimbing pertumbuhan tabung ke dalam kantung embrio ovula. Banyak Tabung serbuk sari
tumbuh ke dalam sebuah karpel, tetapi
biasanya hanya satu yang
menembus kantung embrio. Sperma Sel-sel tersebut kemudian dilepaskan ke dalam kantung.
10. Tanaman berbunga menjalani fertilisasi ganda: Salah satu sel sperma dari gabungan tabung serbuk sari dengan (pembuahan) telur dan merupakan zigot diploid. Yang lainnya gabungan dengan endosperm
sel induk, membentuk sel (3n) triploid. Sel ini menimbulkan
reaksi untuk endosperm
triploid, sebuah jaringan bergizi yang terbentuk hanya
dalam biji tanaman berbunga. Ketika biji berkecambah, endosperm menopang
pertumbuhan yang cepat dari bibit sporophyta sampai daun sebenarnya
terbentuk dan fotosintesis dimulai.
(Sumber:
Biology Concepts and Applications : 433)
d.
Reproduksi
aseksual pada tumbuhan
Reproduksi yang
tanpa bergabung dari telur dan sperma disebut reproduksi aseksual. Reproduksi
vegetatif adalah sebuah bentuk reproduksi aseksual dimana tanaman baru tumbuh
dari bagian-bagian yang ada dalam sebuah tanaman. Tanaman baru adalah klon dari
tanaman asli karena susunan genetik mereka sama dengan tanaman asli. Ada
beberapa keuntungan dari reproduksi vegetative. Ini biasanya cara yang lebih
cepat untuk menanam tanaman daripada dengan spora atau bibit. Organisme yang
diproduksi secara seksual akan memiliki kombinasi dari cirri-ciri yang dimiliki
induknya. Namun, tanaman yang dihasilkan secara vegetatif lebih beragam
daripada yang dihasilkan dari reproduksi seksual. Juga, beberapa buah-buahan
tidak menghasilkan biji dan reproduksi vegetatif adalah satu-satunya cara untuk
mereproduksi mereka.
Terjadinya
Reproduksi Vegetatif Alami. Ada banyak contoh dari reproduksi vegetatif alami.
Ketika kondisi kering, beberapa lumut mongering, menjadi rapuh, mudah rusak dan
tersebar oleh hewan atau angin. Ketika kondisi membaik dan air tersedia,
beberapa fragmen ini dapat melanjutkan pertumbuhan. Tanaman strawberry
menhasilkan batang horizontal yang disebut stolon, dan jika stolon dipotong,
tanaman dapat terus tumbuh.
·
Penggunaan
Manusia Pada Reproduksi Vegetatif.
Petani,
holticulturist, dan ilmuwan tel;ah menggunakan reproduksi vegetative selama
bertahun-tahun. Daun, akar, atau batang ketika dipotong dari tanaman tertentu,
dapat tumbuh dan menjadi tanaman baru, jika disimpan di bawah kondisi
lingkungan yang tepat. Misalnya, kentang putih dapat dipotong menjadi beberapa
bagian. Selama setiap bagian berisi mata atau tunas dan ditanam di lingkungan
yang baik, tumbuhan baru dapat tumbuh dari bagian itu dan menghasilkan kentang
baru. Beberapa tanaman dapat tumbuh dari beberapa sel pada jaringan tanamn denagan menggunakan teknik
yang disebut kultur jaringan. Jaringan tanaman tumbuh dalam hara agar
kondisinya steril. Akhirnya, ratusan tanaman yang identik dapat diproduksi.
-
Klon
kaktus yang diproduksi dengan teknik kultur jaringan
Reproduksi Lumut
dan Siklus Hidup
Tahap dominan adalah tahap gametofit yang mungkin Anda
lihat
tumbuh di tempat teduh atau lembab pada batu di sepanjang
sungai.
Struktur ini bisa terdapat pada tanaman lumut yang sama atau, seperti yang sering terjadi pada
tanaman yang terpisah. Tergantung pada spesies lumut, suatu arkegonium bisa menghasilkan satu atau lebih telur. Jaringan dari arkegonium mengelilingi telur atau telur dengan sebuah lapisan pelindung.
Anteridium menghasilkan
sperma flagellata yang membutuhkan air untuk sampai ke arkegonium. Jika sebuah lapisan tipis dari air menutupi lumut, sperma dapat bergerak menuju arkegonium. Ini merupakan respon terhadap bahan kimia yang
diproduksi oleh arkegonium
dan disebut kemotaksis. Ketika sperma membuahi suatu telur, membentuk
sel pertama dari tahap sporophyta disebut
zigot. Jaringan
dari arkegonium melindungi sporophyta baru. Sporophyta baru menyerap nutrisi dari arkegonium untuk tumbuh dan matang. Karena banyak lumut sporophyts dewasa tidak dapat menjalani fotosintesis, mereka tergantung pada gametofit mereka untuk gizi dan dukungan.
dari arkegonium melindungi sporophyta baru. Sporophyta baru menyerap nutrisi dari arkegonium untuk tumbuh dan matang. Karena banyak lumut sporophyts dewasa tidak dapat menjalani fotosintesis, mereka tergantung pada gametofit mereka untuk gizi dan dukungan.
Sebuah sporophyta yang matang terdiri dari tangkai dengan kapsul
di ujungnya.
Sel-sel tertentu di dalam kapsul mengalami meiosis dan
menghasilkan spora. Beberapa spesies
memproduksi hingga 50 juta spora per kapsul. Ketika kondisi menguntungkan, kapsul terbuka, melepaskan spora. Jika
spora
mendarat di tempat yang cocok, mitosis pembelahan sel
dimulai. Yang
dihasilkan Pertumbuhan
bentuk protonema, struktur benang kecil yang dapat berkembang menjadi tanaman gametofit, dan siklus pun berulang.
0 comments:
Post a Comment