Sunday, 30 March 2014

osmoregulasi pada invertebrata

OSMOREGULASI PADA INVERTEBRATA
1.      Hewan invertebrate laut kebanyakan osmokonformer.
2.      Pada protozoa, mekanisme orsmoregulasi di atur oleh vakuola kontraktil yang memompa air keluar dari sel secara difusi dan osmosis.
3.      Kenyataannya banyak invertebrate laut menjaga agar konsent rasi garam dalam tubuhnya tetap tidak seimbang dengan lingkungannya.
4.      Serangga misalnya, memiliki kutikula yang berlilin, yang sangat impermeable terhadap air, sehingga serangga sedikit sekali kehilangan air melalui kulitnya. Lilin disimpan pada permukaan eksoskeleton melalui saluran kecil menembus kutikulanya.
5.      Bila cacing tanah dimasukkan ke air keran selama 5 jam, maka cacing tanah akan mengabsorpsi air equivalen dengan 15% berat tubuh permukaannya. Bila cacing yang telah beradapatasi dengan air dipindahkan ke tanah atau udara kering, cacing dapat mentoleransi kehilangan 50-80% air tubuh.
Cacing tanah misalnya Lumbricus terrestris, merupakan regulator hiperosmotik yang efektif. Hewan ini secara aktif mengabsorpsi ion-ion, dapat memproduksi urin encer yang secara esensial hiposmotik terhadap darahnya atau hiposmotik mendekati isosmotik. Diduga bahwa konsentrasi urin disesuaikan menurut kebutuhan keseimbangan air. Dalam keadaan normal penurunan titik beku caiaran tubuhnya berkisar antara 0,3̊̊ -0,5̊ C.
6.      Pada invertebrata darat umumnya merupakan golongan Artropoda, Insekta, dan laba-laba, sedangkan yang paling banyak ialah Insekta.pada insect alat pengatur pelepasan airnya adalah lapisan kutikula spirakel, namun masih saja kehilangan air , sehingga untuk membatasi pelepasan air dilakukan dengan Respirasi diskontinyu. dengan cara pengambilan oksigen (O2) dilakukan dengan laju yang kontinyu dan pelepasan karbondioksida (CO 2)dilakukan secara periodic.
7.      Kehilangan air pada serangga terutama terjadi melalui proses penguapan. Hal ini dikarenakan serangga memiliki ratio luas permukaan tubuh dengan masa tubuhnya sebesar 50x, bandingkan dengan mamalia yang mempunyai ratio luas permukaan tubuh terhadap masa tubunya yang hanya 1/2x. Jalan utama kehilangan air pada serangga adalah melalui spirakulum untuk mengurangi kehilangan air dari tubuhnya maka kebanyakan serangga akan menutup spirakelnya pada saat diantara dua gerakan pernapasannya. Cara mengatasi yang lain adalah dengan meningkatkan impermeabilitas kulitnya, yaitu dengan memiliki kutikula yang berlilin yang sangat impermeable terhadap air, sehingga serangga sedikit sekali kehilangan air melalui kulitnya. Sebagai organ ekskretori serangga memiliki badan Malphigi yang bersama-sama dengan saluran pencernaan bagian belakang membentuk sistem ekskretori osmoregulatori.
8.      Osmoregulasi pada Annelida
Cacing tanah seperti lumbricus terestris merupakan regulator hiperosmotik yang efektif. Hewan ini secara aktif mengabsorbsi ion-ion. Urine yang diproduksinya encer, yang secara esensial bersifat hipoosmotik mendekati isoosmotik terhadap darahnya. Diduga konsentrasi urinnya disesuaikan menurut kebutuhan keseimbangan air tubuhnya. Homeostasis regulasi juga dilakukan dengan pendekatan prilaku yaitu aktif dimalam hari dan menggali tanah lebih dalam bila permukaan tanah kering
9.      Pada tubuh keoang/Siput memiliki permukaan tubuh berdaging yang sangat permeable terhadap air. bila dikeluarkan dari cangkangnya, maka air akan hilang secepar penguapan air pada seluas permukaan tubuhnya. Semua keoang atau siput bernapas terutama dengan paru-paru yang terbentuk dari mantel tubuhnya dan terbuka keluar melalui lubang kecil. Toleransi terhadap air sangat tinggi. Tekanan osmotic cairan internal bervariasi secara luas tergantung kandungan air lingkungannya. Untuk menghindari kehilangan air yang berlebih, keong atau siput lebih aktif dimalam hari dan bila kondisi bertambah kering , keoang akan berlindung dengan membenamkan diri kedalam tanah serta menutup cangkangnya dengan semacam operculum yang berasal dari lendir yang dikeluarkannya. Banyak keong darat yang secara rutin mengeluarkan suatu zat yang mengandung nitrogen dalam bentuk asam urat yang sulit larut dalam air, yang terbukti bahwa ternyata zat ini meningkat pada beberapa spesies dalam masa kesulitan mendapatkan air. Selama masa estivasi (tidur musim panas) asam urat ini disimpan dalam ginjal dengan maksud mengurangi kehilangan air untuk menekskresikan nitrogen tersebut. Banyak spesies keong yang menyimpan air didalam rongga mantelnya yang rupanya digunakan pada liungkungan kering.


0 comments:

Post a Comment