1.
Lumbricus terestris
a. Morfologi
Cacing
tanah (Lumbricus terresteris) memiliki bentuk tubuh simetri bilateral,
panjang silindris, membulat didepan, menumpul dibagian ekornya. Cacing dewasa
dapat mencapai 150 mm panjang 3 sampai 5 mm lebar. Tubuh bersegmen-segmen,
warna tubuh cacing berwarna coklat gelap atau liat, permukaan atas berwarna
merah sampai biru kehijau-hijauan dan dari luar aorta dorsalis kelihatan jelas
permukaan bawah lebih pucat. Mulut terdapat di ujung anterior, mulut cacing
tanah terletak di dalam rongga oris. System ekskrasi cacing tanah berupa
nephridios pada setiap segmen terdapat sepasang.
Pada cacing
terdapat clitellum yaitu satu bagian hal kelenjar yang ditebalkan dari tembok
tubuh di cacing tanah dan lintah, yang mengeluarkan satu kantung lekat-lekat
dimana telor adalah deposited. Ini hadir 2 sentimeter kesana-sini (0. 79 di) di
belakang di depan akhir dari tubuh (di sekitar ke-14, Segmen ke-15 dan ke-16).
Satu clitellum
menjadi bagian dari sistem reproduktif dari clitellates, satu bagian jenis dari
annelids yang mengandung oligochaetes (cacing tanah). clitellum adalah satu
tebal, seperti pelana, cincin ditemukan pada epidermis (kulit) dari cacing,
biasanya dengan satu pigmen berwarna lembut. Untuk membentuk satu kokon untuk
telor ini, clitellum mengeluarkan satu zalir kental. Anggota tubuh ini
dipergunakan di reproduksi seksual dari beberapa annelids. clitellum menjadi
nyata pada matang annelids tapi susah untuk menempatkan terlihat pada annelids
lebih muda. Di lintah, ini tampak musiman. Warna ini biasanya korek api sedikit
dibandingkan tersebut tubuh dari annelid. Adakalanya, segmen hidup dari cacing
akan ditumpahkan dengan clitellum.
b. Anatomi
Dinding tubuh
cacing (Lumbricus terresteris) mempunyai 2 lapis otot, yaitu circulare
dan longitudinal, mulut cacing terletak di dalam rongga oris. Phatynx terdapat
di dalam segmen ke-4 dan ke-5, system sirkulasi cacing tanah, dengan darah yang
terdiri atas bagian cair yang disebu plasma, dan sel-sel darah atau korpuskula.
System ekskresi cacing tanah berupa nephridia. Pada setiap segmen tubuh
terdapat sepasang, system saraf cacing tanah, terletak di sebelah dorsal
pharynx di salam segmen yang ke-3 dan terdiri ganglion ceberal, yang tersusun
atas 2 kelompok sel-sel saraf dengan commisura, berkas saraf ventralis dengan
cabang-cabangnya. Cacing tanah tidak mempunyai mata, tetapi pada kulit
tubuhnya terdapat sel-sel saraf tertentu yang peka terhadap sinar.
Bagian mulut
cacing disebut juga prostomium. Funsi dari prostomium adalah untuk makan dan
menghancurkan seresah. Bagian atas cacing atau disebut sebagai peristomium
adalah bagian ujung depan cacing sampai batas lambung cacing. Fungsi dari
peristomium adalah untuk membuat lubang pada tanah. Bagian cacing yang menebal
disebut clitellum. Clitellum adalah batas bagian depan dengan bagian belakang
tubuh cacing. Fungsi dari clitellum adalah untuk memperbesar lubang tanah.
Selain itu, clitellum juga berkaitan dengan pembentukan cocoon atau telur
cacing. Bagian belakang cacing yang dekat dengan anus disebut periproct.
Periproct berfungsi sebagai organ pembuangan cast atau kotoran. Cacing juga
memiliki seta atau bulu-bulu kecil yang membantu pergerakan cacing dalam tanah.
Sistem saraf
terdiri dari ganglion otak dihubungkan dengan tali saraf yang memanjang
sehingga berupa tangga tali. Alat eksresi disebut nephridium. Alat pencernaan
makanan sempurna mulai dari mulut, saluran pencernaan dan anus. Mulut
dilengkapi gigi kitin yang berada di ujung depan sedangkan anus berada di ujung
belakang. Respirasi dengan menggunakan epidermis pada seluruh permukaan tubuh
dan berlangsung secara difusi. Sistem peredaran darah tertutup. Hewan ini
bersifat hermafrodit dan memiliki klitelum sebagai alat kopulasi. Tempat hidup
air tawar, air laut dan darat. Sebagian ada yang bersifat parasit (merugikan
karena menempel pada inangnya).
c. Reproduksi
Cacing tanah (Lumbricus
terresteris) bersifat hermaprodit. Sepasang ovarium menghasilkan oval, dan
terletak di dalam segmen ke-13. Kedua oviductnya juga terletak di dalam segmen
ke-13 dan infudibulumnya bersilia. Oviduk tadi melalui septum yang terletak
diantara segmen ke-13 dan ke-14, dan di dalam segmen ke-14 membesar membentuk
kantong telur. Testis terletak di dalam suatu rongga yang dibentuk oleh
dinding-dinding vesivula seminalis. Ductus spermaticus mulai dari testis bagian
ujung, dan melanjutkan diri ke posterior sampai segmen ke-15, dan pada segmen
ini juga ductus itu bermuara keluar.
Spermatozoa yang
telah meninggalkan testis, akan masuk ke dalam vesicular seminalis dan
selanjutnya tersimpan di dalamnya. Walaupun cacing tanah bersifat hermaprodit,
tetapi tidak terjadi autofertilisasi. Di antara segmen-segmen 9 dan 10; 10 dan
11, terdapat receptaculum seminalis, yang merupakan tempat penampung
spermatozoa dari cacing lain.
d. Habitat
Cacing
tanah (Lumbricus terresteris) hidup di dalam tanah yang lembab, subur
dan suhunya tidak rendah. Cacing-cacing ini keluar ke permukaan hanya pada saat
tertentu.
e. Peranan
Dalam bidang
pertanian, cacing menghancurkan bahan organik sehingga memperbaiki aerasi dan
struktur tanah. Akibatnya lahan menjadi subur dan penyerapan nutrisi oleh
tanaman menjadi baik. Keberadaan cacing tanah akan meningkatkan populasi
mikroba yang menguntungkan tanaman.
Cacing tanah dalam
aktivitasnya dapat mengeluarkan lendir yang nantinya lendir tersebut dimakan
oleh mikroorganisme sehingga keberadaan cacing di dalam tanah dapat memberikan
makan bagi mikroorganisme tanah. Cacing tanah tidak makan vegetasi
hidup,tetapihanya makan bahan organic mati,baik sisa-sisa hewan maupun
tumbuhan.
Bahan organik dan
tanah halus yang dimakan kemudian dikeluarkan sebagai kotoran (ekskresi) atau
casting yang berupa agregat-agregat berbentuk granular dan tahan terhadap
pukulan-pukulan air hujan,serta banyak mengandung unsure hara yang siap
tersedian bagi tanaman. Cacing tanah mengaduk tanah dan memperbaiki tata udara
tanah sehingga infiltrasi air menjadi lebih baik dan lebih mudah ditembus oleh
akar.
0 comments:
Post a Comment