BAB 1
BIOLOGI SEBAGAI ILMU
A. Biologi
Sebagai Ilmu Pengetahuan
1.
Sifat Dasar Ilmu Pengetahuan
Kata
sains berasal dari bahasa latin yang berarti mengetahui. Sains adalah cara
mengetahui alam yang berkembang dari keingintahuan terhadap diri kita sendiri, makhluk
hidup lain, planet kita, dan alam semesta. Sains merupakan unsure
tantangan,petualangan,penalaran dan keberuntungan juga perencanaan yang
hati-hati dan kegigihan untuk mengatasi halangan. Dalam sains, bukti dari
pemgamatan dan percobaaan baru dianggap meyakinkan jika berhasil memenuhi
kriteria keterulangan.
2.
Filosofi Ilmu Pendidikan
a.
Teori
Penggunaan istilah teori dalam
kehidupan sehari-hari seringkali berarti spekulasi yang tidak teruji. Namun
teori memiliki arti yang berbeda dalam sains.
Teori
ilmiah memiliki cakupan yang lebih luas daripada hipotesis. Teori seleksi alam
Darwin menjelaskan banyak sekali ragam adaptasi, termasuk mimikri. Jika dibandingkan
dengan hipotesis manapun, teori umumnya didukung oleh bukti yang jauh lebih
banyak. Teori-teori yang diberlakukan secara luas dalam sains menjelaskan
keanekaragaman pengamatan yang luar biasa, dan didukung oleh akumulasi bukti
yang sangat banyak.
b.
Keterbatasan Ilmu Pengetahuan
Penelitian ilmiah merupakan cara yang
hebat untuk mempelajari alam, namun ada keterbatasan mengenai jenis pertanyaan
yang bisa dijawab. Batasan-batasan ini muncul akibat persyaratan sains bahwa
hipotesis harus bisa diuji dan difalsifikasi, serta bahwa hasil pengamatan dan
percobaan harus bisa diulangi.
Pengamatan yang tidak dapat
diversifikasi tidak bisa dianggap sebagai bukti dalam penelitian ilmiah. Dalam
sains, bukti dari pengamatan dan percobaan baru dianggap meyakinkan jika
berhasil memenuhi kriteria keterulangan.
2.
Molekul
Kehidupan
Kehidupan di
bumi ini sangat kompleks, kita mungkin meduga organisme memiliki banyak
keragaman molekul. Akan tetapi, secara luar biasa, molekul-molekul besar yang
sangat penting bagi semua organisme terbagi ke dalam empat kelas utama, yaitu:
Karbohidrat, lipid, protein, dam asam nukleat. Pada skala molecular, anggota
dari tiga kelas ini, karbohidrat, protein dan asam nukleat berukuran bear
sehingga disebut makromolekul (macromolecule).
Makromolekul merupakan
polimer, yang terusun dari monomer monomer.
Tiga
kelas makromolekul dari empat kelas yang ada pada senyawa organik kehidupan
yaitu karbohidrat, protein, dan sam nukleat, merupakan molekul serupa-rantai
yang disebut. Polimer (polymer) adalah molekul panjang yang
terdiri dari banyak blok pembangun yang mirip atau identik dan tertaut oleh
ikatan kovalen.
Kelas-kelas
polimer berbeda dalam sifat monomer-monomernya, namun mekanisme kimia yang
digunakan oleh sel untuk membuat dan menguraikan polimer pada dasarnya sama
untuk semua molekul tersebut (gambar 3.1
).
Penggabungan
monomer dengan reaksi dua molekul
membentuk ikatan kovalen diiringi oleh hilangnya satu molekul air dikenal
sebagai reaksi kondensasi (condensation reaction), atau secara
lebih spesifik reaksi dehidrasi (dihydratian reaction), karena
molekul yang hilang merupakan air (gambar
3.1a).
Gambar 3.1
Sintesis dan penguraian polimer
Polimer dipecah
menjadi monomer-monomer melalui hidrolisis
(hydrolysis), proses yang pada
dasarnya merupakan kebalikan dari reaksi dehidrasi (gambar 3.1b). Hidrolisis berarti memutus dengan menggunakan air.
a.
Karbohidrat
Karbohidrat
(carbohydrate) mencakup gula
sekaligus polimer-polimer gula. Karbohidrat paling sederhana adalah
monosakarida. Disakarida adalah gula ganda, terdiri dari dua monosakarida yang
digabungkan oleh reaksi dehidrasi. Karbohidrat juga mencakup makromolekul yang
disebut polisakarida.
1. Gula
Monosakarida (monosaccharide) umumnya
memiliki rumus molekul yang merupakan kelipatan unit CH2O (Gambar 3.2). Glukosa, misalnya,
merupakan aldosa; sedangkan fruktosa, isomer struktur dari glukosa, adalah
ketosa.
Disakarida (disaccharide)
terdiri
dari dua monosakarida yang digabungkan oleh tautan glikosidik (glycosidic
linkage), ikatan kovalen yang terbentuk antara dua monosakarida melalui
reaksi dehidrasi.
2. Polisakarida
Polisakarida (polysaccharide) adalah makromolekul. Polisakarida
berperan sebagai pembangun bagi struktur-struktur yang melindungi sel atau
keseluruhan organisme.
Polisakarida dibedakan menurut
arsitektur dan fungsinya yaitu polisakarida simpanan dan polisakarida
structural.
polisakarida
simpanan, tumbuhan
maupun hewan menyimpan gula dalam bentuk polisakarida simpanan. Tumbuhan
menyimpan polisakarida yang disebut pati
(strarch), hewan menyimpan
polisakarida yang disebut glikogen (glikogen).
Polisakarida
structural, organisme
membangun materi kuat dari polisakarida structural. Misalnya polisakarida yang
disebut selulosa (cellulose) merupakan komponen utama dinding kokoh yang
menyelubungi sel tumbuhan.
b.
Lipid
Lipid adalah salah
satu kelas molekul biologis berukuran besar yang tidak mencakup polimer sejati,
dan biasanya tidak cukup besar untuk dianggap sebagai makromolekul.
Senyawa-senyawa yang disebut lipid
dikelompokkan menjadi satu karena memiliki satu kesamaan cirri penting: Lipid
sulit tercampur dengan air, bahkan mungkin tidak bisa sama sekali.
1.
Lemak
Walaupun
bukan polimer, lemak merupakan molekul besar yang tersusun dari sejumlah
molekul yang lebih kecil melalui reaksi dehidrasi. Lemak (fat) terbuat dari
dua jenis molekul yang lebih kecil: gliserol dan asam lemak (gambar 3.3a).
Asam-asam
lemak yang terkandung dalam lemak bisa saja sama, seperti pada gambar 3.3b, atau mungkin berasal dari
dua atau tiga jenis yang berbeda.
Asam lemak (fatty acid) memiliki rangka
karbon panjang, biasanya sepanjang 16 sampai 18 atom karbon. Jika tidak ada
ikatan rangkap di antara atom-atom karbon yang menyusun rantai, maka atom
hidrogen dapat terikat sebanyak mungkin pada rangka karbon. Kondisi semacam itu
disebut sebagai struktur yang jenuh
dengan hidrogen, sehingga asam lemak yang dihasilkan disebut asam lemak jenuh (saturated fatty acid, gambar 3.4a). Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid) memiliki
satu atau lebih ikatan rangkap, terbentuk dari penyingkiran atom-atom hidrogen
dari rangka karbon. Asam lemak akan memiliki tekukan pada rantai hidrokarbonnya
di tempat terdapatnya ikatan rangkap cis
(gambar 3.4b).
2.
Fosfolipid
Sel-sel tidak
mungkin ada tanpa suatu tipe lipid lain fosfolipid
(phospholipid). Fosfolipid
bersifat esensial bagi sel karena merupakan komponen membrane sel. Struktur
fosfolipid merupakan contoh klasik bagaimana bentuk sesuai dengan fungsi pada
tingkat molekular.
3.
Steroid
c.
Protein
Hampir setiap
fungsi dinamik dalam makhluk hidup bergantung pada protein. Faktanya, nilai
penting protein digarisbawahi oleh namanya, yang berasal dari kata Yunani proteios, yang berarti ‘tempat pertama’.
Protein-protein
enzimatik meregulasi metabolism dengan cara bekerja sebagai katalis (catalyst),
agen kimia yang secara selektif mempercepat reaksi kimia tanpa ikut
bereaksi (gambar 3.6).
1.
Polipeptida
Meskipun protein beraneka ragam,
semuanya merupakan polimer yang tersusun dari suatu set yang sama. Polimer asam
amino disebut polipeptida (polypeptide). Protein terdiri dari
satu atau lebih polipeptida, yang masing-masing terlipat dan mengumpar menjadi
struktur berdimensi-tiga yang spesifik.
Monomer
Asam Amino
Semua asam amino memiliki kesamaan struktur. Asam amino (amino acid) adalah molekul organic yang memiliki gugus
karboksil dan gugus amino sekaligus.
Polimer
Asam Amino
Setelah mengkaji asam amino, mari kita
tengok bagaimana asam-asam amino ditautkan menjadi polimer. Ikatan kovalen yang
dihasilkan disebut ikatan peptide (peptide bond). Jika diulangi
berkali-kali, proses ini menghasilkan polipeptida, polimer banyak asam amino
yang ditautkan oleh ikatan peptide.
Struktur dan
Fungsi Protein
Istilah polipeptida tidak sinonim dengan istilah protein. Protein fungsional bukan sekadar suatu rantai polipeptida, melainkan satu atau lebih
polipeptida yang secara tepat terpuntir, terlipat, dan terkumpur menjadi
molekul berbentuk unik (gambar 3.7).
Struktur spesifik protein menetukan
bagaimana kerjanya. Pada hampir setiap kasus, fingsi protein bergantung pada
kemampuannya mengenali dan berikatan dengan molekul lain.
Empat Tingkat
Struktur Protein
Terlepas dari keanekaragamannya yang
luar biasa, semua protein memiliki kesamaan tiga tingkat struktur yang saling
bertumpukan, dikenal sebagai struktur ptimer, sekunder, dan tersier. Tingkat
keempat, struktur kuaterner, muncul ketika suatu protein terdiri dari dua atau
lebih rantai polipeptida.
d.
Asam Nukleat
Sekuens asam
amino suatu polipeptida diprogram oleh unit pewarisan sifat yang dikenal sebagai
gen (gene).
Gen terdiri dari DNA, polimer yang tergolong ke dalam kelas senyawa yang
disebut asam nukleat (nucleic acid).
Peran
Asam Nukleat
Kedua tipe asam
nukleat, asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, DNA), dan asam ribonukleat (ribonucleic acid, RNA). DNA merupakan satu-satunya molekul yang
menyediakan arahan untuk replikasi dirinya sendiri. DNA juga mengarahkan
sintesis RNA, dan melalui RNA, mengontrol sintesis Protein (gambar 3.8).
Struktur Asam Nukleat
Monomer
Nukleotida
Ada dua famili
basa bernitrogen: pirimidin dan purin. Pirimidin
(pyrimidine) mempunyai cincin
beranggotakan eman atom yang terdiri dari karbon dan nitrogen. Anggota famili
pirimidin adalah sitosin (C), timin (T), dan urasil (U). Purin (purine) berukuran
lebih besar, dengan cincin beranggota-enam yang menyatu dengan cincin
beranggota-lima. Purin adalah adenine (A) dan guanine (G).
Gula yang
terhubung ke basa bernitrogen adalah ribose
(ribose) dalam nukleotida RNA dan
deoksiribosa (deoxyribose) dalam DNA.
Polimer
Nukleotida
Nukleotida-nukleotida
yang bersebelahan digabungkan oleh suatu tautan fosfodiester, yang terdiri dari
gugus fosfat yang menghubungkan gula-gula pada kedua nukleotida. Ikatan ini
menghasilkan tulang punggung dengan pola berulang berupa unit-unit gula-fosfat.
Sekuens (urutan)
basa
di sepanjang polimer DNA (atau mRNA) bersifat unik
bagi setiap gen dan memberikan informasi yang sangat spesifik kepada sel.
Heliks Ganda DNA
Molekul-molekul
RNA sel terdiri dari suatu rantai polinukletida tunggal.Sebaliknya
molekul-molekul DNA seluler memiliki dua polinukleotida yang membentuk spiral
disekeliling sumbu hayalan, membentuk heliks ganda (double heliks Peraga 5.28)
Peraga 5.28 Heliks
Ganda DNA dan replikasinya. Molekul DNA biasanya beruntai ganda dengan
tulang punggung gu[ala fosfat pada kedua untai polinukleotida anti paralel
(disini disimbolkan dengan pita biru) pada bagian luar heliks. Kedua untia
disatukan oleh pasangan basa bernitrogen yang melekat satu sama lain berkat
ikatan hidrogen.seperti yang diilustrasikan pada gambar dengan bentuk simbolik
untuk basa, adenine (A) hanya dapat berpasangan Timin (T), sedangkan Guanin (G)
hanya dpat berpasangan dengan Sitosis (C). Ketika suatu sel bersiap-siap
membelah kedua untai pada heliks gandanya memisah dan masing-masing berperan
sebgai cetakan untuk pengurutan tepat nukleotida-nukleotida menjadi untai-untai
komplementer baru (jingga). Setiap untai DNA dalam peraga ini merupakan
ikuivalen structural dari polinukloetida yang digambarkan pada perga 5.27a.
Setiap jenis
basa tertentu dalam heliks ganda hanya dapat membentuk pasangan dengan satu
jenis basa spesifik yang lain. Adenine (A) selalu berpasangan denga Timin (T),
sedangkan Guanin (G) selalu berpasangan dengan Sitosin (C). Jika kita hendak
membaca sekuens basa pada untai yang satu lagi. Jika salah satu bagian untai
memiliki sekuens basa 5’-AGGTCCG-3’, maka kita mengetahui dari aturan
berpasangan basa bahwa bagian yang sama pada untai yang satu lagi pastilah
sekuens 3’-TCCAGGC-5’. Kedua untai pada heliks ganda bersifat komplementer,
masing-masing merupakan pasangan yang bisa diprediksi dari untai yang satu
lagi. Cirri DNA inilah yang memungkinkan penyalinan tepat gen-gen yang berperan
dalam pewarisan sifat. Dalam mempersiapkan pembelahan sel masing-masing dari
kedua untai DNA berperan seagai cetakan untuk mengurutkan nukleotida-nukleotida
menjadi untai komplementer yang baru. Hasilnya adalah dua soliner identik dari
molekul DNA beruntai ganda yang asli, yang kemudian dibagikan kedua sel-sel
anakan. Dengan demikian, struktur DNA lah yang menentukan fungsinya dalam
meneruskan informasi genetic setiapkali sel bereproduksi.
Kedua
polinukleotida atau disebut untaian, disatukan oleh ikatan-ikatan hidrogen
diantara basa-basa yang berpasangan oleh interaksi van der Waals diantara
basa-basa yang bertumpukan. Satu heliks ganda DNA yang panjang mengandung
banyak gen yang masing-masing merupakan segmen tertentu pada molekul tersebut.
DNA dan Protein Sebagai Pita Pengukur Evolusi
Gen dan
produknya (protein) mendokumentasikan latar belakang garis keturunan suatu organisme.
Sekuens linear nukleotida dalam molekul DNA diteruskan dari induk ke anak,
sekuens ini menentukan sekuens asam amino protein. Kita dapat menduga bahwa dua
spesies yang tampaknya berkerabat dekat berdasarkan bukti fosil dan antomis
juga memilki lebih banyak kesamaan sekuens DNA dan sekuens protein daripada
spesis-spesies yang berkerabat lebih jauh dan memang faktanya demikianlah yang
terjadi. Salah satu contoh adalah perbandingan rantai polipeptida hemoglobin
manusia dengan polipeptida hemoglobin yang bersesuaian pada lima kelompok
vertebrata lain. Pada rantai lain yang sepanjang 146 asam amino ini manusia dan
gorilla berbeda hanya dalam satu asam amino sedangkan manusia dan katak berbeda
sebanyak 67 asam amino. Biologi molekuler telah menambahkan satu pita pengukur
baru pada koleksi peralatan yag digunakan oleh ahli biologi untuk mengkaji
kekerabatan evolusioner.
Pola organisasi
kehidupan
1)
Biosfer
Biosfer terdiri
darisemua lingkungan dibumi yang dihuni oleh kehidupan. Biosfer mencakup
sebagian besar wilayah daratan, badan air, dan atmosfer sampai ketinggian
beberapa meter.
2)
Ekosistem
Ekosistem
terdiri dari semua makhluk hidup di daerah tertentu, bersama semua komponen tak
hidup dalam lingkungan yang berinteraksi dengan makhluk hidup misalnya tanah,
air, gas-gas di atmosfer dan cahaya. Contohnya padang rumput, gurun, dan
terumbu karang di laut.
3)
Komunitas
Komunitas adalah
seluruh organisme yang menghuni suatu ekosistem tertentu atau beberapa populasi
yang menghuni daerah tertentu, yang saling berinteraksi. Contohnya komunitas
dalam ekosistem hutan mencakup banyak jenis pohon dan tumbuhan lain, beraneka
ragam hewan dan mikroorganisme.
4)
Populasi
Populasi terdiri
dari semua individu dari suatu spesies yang hidup dalam batas-batas daerah
tertentu. Misalnya populasi kucing, kelapa sawit.
5)
Organisme
Makhluk hidup
individual disebut organisme. Contohnya sebatang pohon apel, seekor kelinci.
6)
Organ
dan system organ
Organ
melaksanakan fungsi tertentu dalam tubuh. Contohnya batang, akar, organ manusia
seperti jantung, ginjal, paru-paru dll. System organ terdiri dari sekelompok
organ yang bekerasama melaksanakan suatu fungsi yang spesifik. Contohnya:
system ekskresi terdiri dari orgn paru-paru, ginjal, kulit, dan hati.
7)
Jaringan
Kumpulan dari
beberapa sel yang mirip membentuk jaringan. Contohnya jaringan epidermis,
jaringan penyokong.
8)
Sel
Sel merupakan
unit fundamental bagi struktur dan fungsi kehidupan.misalnya amoeba dan seagian
besar bakteri merupakan sel tunggal sedangkan tumbuhan, hewan dan manusia
merupakan organisme multiselular .
9)
Organel
Organel
merupakan komponen fungsional yang menyusun sel. Contohnya kloroplas
10) Molekul
Molekul adalah
struktur kimia yang terdiri dari dua atau lebih unit kimia kecil yang disebut
atom.
Ciri Makhluk
Hidup
a)
Makhluk
hidup membutuhkan energi
Bergerak,bertumbuh,bereproduksi
dan aktivitas lainnya merupakan suatu kerja yang memerlukan energi. Energi
terdapat dalam berbagai bentuk, dan kerja kehidupan bergantung pada kemampuan
sel untuk mentransformasi (mengubah bentuk) energy dari satu bentuk ke bentuk
lain. Proses utama dalam dalam suatu ekosistem berupa aliran energy satu arah
dari cahaya matahari menuju produsen dan kemudian menuju konsumen. Contohnya:
daun tumbuhan menyerap energy cahaya dan mengubahnya menjadi energy kimia yang
tersimpan dalam molekul gula.,ketika sel-sel otot seekor hewan menggunakan
gulasebagai bahan bakar untuk pergerakan, sel-sel itu mengubah energy kimia
menjadi energy gerak.
b)
Makhluk
hidup membutuhkan makanan
Setiap makhluk
hidup memerlukan makanan untuk
keberlangsungan hidupnya. Organisme memerlukan senyawa-senyawa organik
yang digunakannya untuk mendapatkan energi dan rangka karbon melalui satu dari
dua metode utama: nutrisi autotrofik atau nutrisi heterotrofik. Organism autotrofik
dapat memenauhi makanannya sendiri dengan menggunakan molekul organic dari
karbondioksida dan bahan mentah anorganik lain dari lingkungan. Sedangkan heterotrof
bertahan hidup dengan mengambil senyawa-senyawa yang dihasilkan organisme lain.
c)
Makhluk
hidup memiliki materi genetik
Didalam sel kita
dapat melihat struktur yang disebut kromosom. Kromosom mengandung hamper semua
materi genetic sel yaitu DNA(deoxyribonucleic acid, asam deoksiribonukleat).
DNA adalah unit pewarisan sifat yang meneruskan informasi dari induk ke keturunan.
DNA berperan sebagai database sentral untuk menyimpan informasi berasal dari
struktur molekulernya.
d)
Makhluk
hidup menanggapi rangsangan
Peran komunikasi
dalam kehidupan atau kemampuan menanggapi rangsangan dari luar lingkungan
sangatlah penting. Komunikasi antara sel ke sel mutlak bagi organism
multiselular dan uniselular. Sel dapat berkomunikasi melalui kontak langsung.
Triliunan sel dalam organism mengoordinasikan aktivitasnya dalam suatu cara
yang memungkinkan organisme berkembang.
0 comments:
Post a Comment