SIKLUS CALVIN.
Tahukah anda mengapa dikatakan siklus
calvin?
Jawabannya
mungkin sederhana karena penemu siklus ini bernama Melvin Calvin berasal
dari Universitas Barkeley California. Itulah salah satu cara untuk mengenang
dan menghargai jasanya terhadap temuan pentingnya ini dengan memberi nama
siklus tersebut
Sekilas tentang
penamaan siklus calvin.
Siklus
calvin sering disebut sebagai siklus /reaksi gelap. Sebagaimana yang sering
dituliskan dibuku-buku pelajaran SMA (sekolah menengah Atas) ataupun SMP (Sekolah
menengah Pertama) bahkan Buku Diktat Universitas. Penamaan siklus calvin
sebagai reaksi gelap dikarenakan tidak membutuhkan cahaya ataupun berlangsung
dalam keadaan gelap. Istilah ini menyesatkan karena ada tumbuhan dimana siklus
/reaksi gelap ini berlangsung disiang hari semisal pada tanaman CAM, dimana
reaksi pembentukan ATP dan NADPH pada grana (Reaksi terang ) terjadi dimalam
hari sedangkan siklus calvin terjadi pada siang hari.
Siklus
calvin merupakan rangkaian dari proses yang terjadi dalam proses fotosintesis
tumbuhan untuk menghasilkan zat makanan yang sering dikatakan sebagai Glukosa. Siklus
calvin terjadi di bagian stroma. Dalam proses yang terjadi pada siklus calvin,
CO2 yang berasal dari udara akan dikonversi menjadi molekul prekursor untuk
membentuk glukosa yaitu Gliseraldehid 3-fosfat (G3P). yang kemudian menjadi
glukosa untuk dimanfaatkan oleh tumbuhan ataupun organisme lain. Namun proses
CO2 menjadi G3P tidak akan terjadi bilamana ATP dan NADPH tidak ada. Maka disinilah
peranan reaksi terang yang menghasilkan ATP dan NADPH untuk digunakan dalam
siklus calvin. Perhatikan gambar dibawah ini:
Gambar
1.1 Siklus Calvin
Gambar 1.2 G3P menjadi Glukosa
Gambar 1.3 Nasib Glukosa (Amilum/Selulosa)
Dari
gambar diatas terlihat bahwa dalam siklus calvin terdapat tiga tahapan utama
yaitu:
1.
Fiksasi CO2
2.
Reduksi
3.
Regenerasi
A.
Fiksasi CO2
CO2
yang berasal dari udara akan difiksasikan/ dilekatkan ke molekul berkarbon 5 (C-5)
yaitu Ribulosa biposfat (Rubp) dengan bantuan
enzim Rubp Karboksilase atau dikenal dengan sebutan enzim Rubisco. Enzim memiliki afinitas yang tinggi terhadap CO2 maupun O2
dan merupakan enzim/ protein yang paling melimpah dimuka bumi. Hasil fiksasai
CO2 dengan ribulosa biposfat akan membentuk senyawa intermediet berkarbon 6 (C6)
yang tidak stabil sehingga dengan cepat akan diubah menjadi 2 molekul berkarbon
3 yaitu 3- fosfogliserat.
B.
Reduksi
Dinamakan
fase reduksi karena pada tahap ini terjadi serah terima elektron dari NADPH. 3-
fosfogliserat akan difosforilasi oleh ATP yang berasal dari reaksi terang
membentuk 1,3- bifosfogliserat. Kemudian NADPH akan teroksidasi dan memberikan
elektronnya pada 1,3- bifosfogliserat. Yang menyebabkan 1,3- bifosfogliserat
berubah menjadi gliseral dehid 3-fosfat (G3P) dikarenakan gugus 1,3-
bifosfogliserat yang semulanya merupakan gugus karboksil berubah menjadi gugus
aldehid. Kemudian G3P diubah menjadi
glukosa nantinya. Dalam sekali siklus terjadi 1 molekul CO2 akan menghasilkan 6
molekul G3P. 5 molekul G3P akan diregenerasi menjadi Ribulosa-bifosfat. 1
molekul akan menjadi precursor pembentukan glukosa. Sehingga dibutuhkan 6
molekul CO2 untuk menghasilkan 1 molekul glukosa (C-6). Totalnya 6 CO2 mengalami
siklus membutuhkan 18 ATP (12 ATP untuk Fosforilasi 3PG dan 8 ATP untuk
regenerasi Ribulosa bifosfat) dan 12
NADPH.
C.
Regenerasi
Tahap
ini berguna agar siklus Calvin tetap berjalan dikarenakan apabila tidak ada
tahap regenerasi maka tidak ada molekul yang akan mengikat/memfiksasi CO2 untuk
membentuk molekul prekursor glukosa.
Pada
tahap ini 5 Molekul G3P akan diregenerasi melalui tahap yang panjang untuk
menghasilkan ribulose bifosfat dengan menggunakan energy dari ATP.
Rujukan Utama:
Ismail. 2013. Fisiologi Tumbuhan. Makassar : Jurusan Biologi FMIPA UNM
Campbell. 2014. Biologi Tenth Edition Jilid I. New York: Copyright © 2014.Pearson Education,
0 comments:
Post a Comment