Jika karbohidrat seperti sukrosa, fruktan atau pati
yang digunakan sebagai substrat pada proses respirasi dan jika senyawa tersebut
teroksidasi secara sempurna, maka jumlah 02 yang digunakan akan sama
persis dengan jumlah CO2 yang dihasilkan.
1.
Glikolisis
Rangkaian
reaksi untuk mengkonversi glukosa, glukosa-1-p, dan fruktosa menjadi asam
piruvat pada sitosol disebut reaksi glikolisis.
Glikolisis secara harfiah berarti penguraian
gula. Gula yang diurai adalah heksosa, beberapa tahap dari reaksi glikolisis
meungkin berlangsung pada kloroplas atau plastid lainnya, tetapi reaksi pada
plastid plastid ini tidak lengkap. Glikolisis merupakan tahap pertama dari 3
tahap proses respirasi. Glikolisis kemudian diikuti oleh reaksi reaksi pada
siklus krebs danb selanjutnya transfer elekrton yang berlangsung pada
mitokondria.
Secara
singkat glikolisis dapat ditulis sebagai berikut:
Glukosa
+ 2 NAD+ + 2 ADP + 2 H2PO4 2 piruvat + 2 NADH + 2 H+ + 2 ATP3-
+ 2 H20
Glikolisis
memberikan beberapa manfaat yakni:
a.
Mereduksi 2
molekul NAD+ menjadi nadh untuk setipa molekul heksosa yang
dirombak.
b.
Setiap molekul
heksosa yang dirombak akan menghasilkan 2 molekul atp, jika substratnya berupa
glukosa -1-p, glukosa 6-p atau fruktosa 6-p maka akan menghasilkan 3 molekul ATP.
c.
Melalui
glikolisis akan menghasilkan senyawa senyawa antara yang dapat menjadi bahan
baku sintesis berbagai senyawa yang terdapat dalam tumbuhan.
2.
Fermentasi
Walaupun
glikolisis dapat berlangsung dengan tanpa kehadiran O2, tetapi tahap
berikutnya yakni oksidasi piruvat dan NADH membutuhkan O2. Jika
oksigen tidak tersedia, maka piruvat dan nadh akan terakumuolasi dan tumbuhan
akan melangsungkan proses fermentasi (respirasi anaerobic) yang akan
menghasilkan etaanol atau asam malat. Proses fermentasi ini umum dijumpai pada
system perakaran tumbuhan jika mengalami penggenangan. Pada proses fermentasi
akan dihasilkan asetaldehida melalui proses dekarboksilasi, kemudian
asetaldehida direduksi oleh nadh untuk menghasilkan etanol. Reaksi terakhir ini
tergantung pada kativitas enzim alcohol dehydrogenase. Aktivitas enzim ini akan
menentukan apakah etanol atau asam malat yang akan dihasilkan sebagai prooduk
fermentasi.
3.
Siklus krebs
siklus
krebs disebut juaga siklus asam sitrat, karena asam sitrat merupakan sennyawa
antara yang penting; dan juga disebut siklus asam tirkarboksilat, karena asam
sitrat atau asam isositrat sebagai senyawa antara tersebut memiliki 3 gugus
karboksil.
Gambar (2) Fermentasi
Reaksi
reaksi siklus krebs ini berlangsung pada mitokondria. Tahap awal dari siklus
krebs adalah oksidasi (dan lepasnya satu CO2) dari piruvat (yang dihasilkan
dari reaksi glikolisis). Kemudian unit asetat dengan 2-C yang tersisa bergabung
dengan suatu senyawa yang mengandung belerang yang disebut koenzim A untuk
membentuk asetil CoA. Reaksi dekarboksilasi okksidatif piruvat ini melibatkan
thiamin (vitamin B1) dalam bentuk terfosforilasi sebagai gugus prostetik. Peran
ini menjelaskan fungsi esensial vitamin B1 bagi tumbuhan. Disamping kehilangan C02,
juga dibebaskan 2 atom H dari assam piruvat selama pembentukan asetil coa.
Enzim yang berperan dalam reaksi pembentukan asetil coa ini adalah piruvat
dehydrogenase.
Pada
reaksi reaksi siklus krebas akan dbebaskan elekrton dari asam asam organic
senyawa senyawa dan electron yang dibebaskan tersebut ditransfer ke NAD+
atau FAD.
Fungsi
utama siklus krebs adlaah :
1.
Mereduksi NAD+
dan FAD menjadi NADH dan FADH2 yang kemudian dioksidasi untuk
menghasilkan ATP.
2.
Sintesis atp
secara langsung yakni 1 molekul atp untuk setiap molekul piruvaat yang
dioksidasi.
3.
Pembentukan
kerangka karbon yang dapat digunakan untuk sintesis asam asam amino tertentu
yang kemudian dapat dikonversi untuk membentuk senyawa yang lebih besar.
Gambar (3)
siklus krebs
4.
Transport
elektron
Jika nadah dan fadh2 yang
dihasilkan dari glikolisis maupuan siklus krebs dioksidasi, maka akan
menghasilkan atp. Walaupun dalam reaksi oksidasi ini akan diserap o2 dan
dihasilkan h20, namun nadh dan fadh2 tidak dapat bereaksi langsung dengan
oksigen dan molekul air tersebut. Electron yang terlibat ditransfer melalui
beberapa senyawa perantara sebelum h2o dibentuk. Senyawa senyawa yang berperan
ini membentuk system pengangkutan electron pada mitokondria. Pengangkutan
electron berlangsung mulai dari senyawa perantara yang secara termodinamis
sulit direduksi menuju senyawa yang mempunyai kecendrungan yang lebih besar
untuk menerima electron. Oksigen mempunyai kecendrungan tertinggi untuk
menerima electron. Setiap senywa pembawa electron dalam system ini hanya
menerima electron dari senyawa pembawa lainnya yang letaknya berdekatan
dengannya. Senyawa pembawa electron ini tersusun secara terbaris pad bagian
dalam membrane mitokondria. Pada setiap mitkondria terdapat ribuan system
pengangkutan electron.
Gambar (4) Transpor elektron
0 comments:
Post a Comment